ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Renungan Harian, Rabu, 22 Juni 2022

Renungan Harian, Rabu, 22 Juni 2022

Mau Enak Tanpa Berupaya?

Yeremia 37:1-10,TB

Apakah anda pernah punya pengalaman bertemu dengan orang yang rajin meminta bantuan tapi jarang memberikan pertolongan? Tentu saja hal itu sangat menyebalkan bukan? Terlebih lagi, ketika ia meminta bantuan dengan tuntutan agar sesegera mungkin terpenuhi. Namun, mungkin saja kita kita menjadi salah satu pelakunya. Apabila iya, maka saat ini adalah kesempatan yang baik untuk mengevaluasi diri dan melakukan komitmen untuk berubah.

Perikop hari ini menampilkan kepada kita sebuah contoh sikap manusia yang ingin hidup enak tapi tak mau berupaya. Pada ayat 2, catatan kitab Yeremia telah menunjukkan dengan sangat lugas bahwa raja Zedekia dan para pegawai kerajaan tidak bersedia mendengarkan firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia. Artinya, mereka tidak sudi untuk menerima kritik dan membangun sikap hidup yang berlandaskan nilai-nilai kebenaran firman TUHAN. Namun, pada ayat 3 kita justru melihat mereka menuntut Yeremia untuk memohonkan berkat dari TUHAN. Bukankah ini menjadi sebuah sikap iman yang menyebalkan sekaligus tidak bertanggung jawab? 

Raja Zedekia beserta jajaran kerajaannya ingin menikmati berkat TUHAN tapi tidak sudi mendengarkan suara-Nya! Tentu saja, permintaan mereka tidak dipenuhi oleh Yeremia dan tidak dikabulkan oleh TUHAN. Yeremia malah menyampaikan kritik yang semakin keras sekaligus sebagai nubuatan kejatuhan mereka akibat segala perilaku, kesombongan dan perilaku yang tidak bertanggung jawab di hadapan TUHAN.  TUHAN pun sedang menunjukkan bahwa Ia tidak dapat dimanipulasi.

Sahabat Alkitab, bacaan firman hari ini telah mengajak kita untuk membentuk sikap hidup beriman yang bertanggung jawab di hadapan TUHAN. Kita tidak dapat memanipulasi TUHAN, meminta berkat namun tak bersedia menghidupi nilai-nilai firman-Nya! Keputusan hidup untuk mengikut TUHAN berarti kita bersedia untuk mendengar, menerima dan mengaplikasikan firman-Nya secara konsisten dan adil.