ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Renungan Harian Sabtu, 13 Agustus 2022

Renungan Harian Sabtu, 13 Agustus 2022

Memaknai Berkat TUHAN Dari Tubuh

Kidung Agung 4:5-8, TB

Mempelai pria Kidung Agung memang sedang mengekspresikan keindahan tubuh sang kekasih dengan begitu leluasa. Setiap lekuk tubuhnya mendapatkan perhatian dan menjadi bahan dalam membangun pujian. Pada ayat-ayat ini kita pun mendapati luapan pujian terhadap kecantikan paras dan keindahan tubuh si kekasih, secara khusus terhadap buah dadanya. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang buruk dan tidak lumrah. Justru, melalui puji-pujian yang muncul di dalam Kidung Agung kita dapat melihat bagaimana tubuh manusia yang begitu dirayakan dalam luapan syukur, harapan, dan sukacita yang begitu leluasa dan ekspresif.

Cukup banyak pembaca di masa sekarang yang sedikit merasa terganggu atau risih ketika membaca ayat-ayat di dalam Kidung Agung yang menyebutkan bagian-bagian tubuh yang terlalu sensitif atau personal. Padahal, melalui penggunaan anggota tubuh seperti ‘buah dada’ misalnya, kita justru melihat luapan sensualitas sekaligus sukacita yang penuh harap. Mengapa demikian? Buah dada yang digambarkan seperti anak rusa dan anak kembar kijang merupakan perlambangan dari kesehatan, kesuburan dan kemakmuran. Hal ini sangat relevan dengan praktek hidup manusia pada umumnya, dimana hampir semua bayi yang baru dilahirkan mendapatkan makanan utama dari buah dada ibunya yang disebut sebagai air susu ibu. Di balik pujian nan sensual inilah kita menemukan sebuah perayaan akan keindahan tubuh sekaligus perayaan akan kemakmuran yang tergambarkan di dalamnya. 

Sahabat Alkitab, pujian nan sensual ini dapat menjadi sebuah ajakan bagi kita untuk merefleksikan nilai pemeliharaan TUHAN dalam hidup masing-masing individu. Cara mempelai pria yang merayakan keindahan tubuh si perempuan pun dapat kita maknai sebagai bentuk perayaan akan berkat TUHAN yang tergambar dari tubuh manusia. Persoalannya adalah di masa sekarang manusia sangat mudah merendahkan kondisi tubuhnya sendiri. Beragam iklan perawat tubuh yang bertebaran di sana-sini telah merenggut kepercayaan diri pada banyak individu hingga membuatnya merasa tubuhnya tidak lagi sesuai dengan standar keindahan yang berlaku. Alhasil, ia pun semakin kesulitan untuk menikmati karya TUHAN melalui kondisi tubuhnya sendiri. Padahal, ayat-ayat Kidung Agung ini telah membuktikan bahwa mengingat karya dan berkat TUHAN dapat terwujud melalui berbagai hal, bahkan melalui setiap lekuk tubuh yang kita miliki.