ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Renungan Harian Rabu, 28 September 2022

Renungan Harian Rabu, 28 September 2022

Meresapi Perintah TUHAN

Ulangan 5:16-22

Sahabat Alkitab, kita tentu sudah tidak meragu jika ditanya, “apakah mencuri adalah sebuah kesalahan di hadapan TUHAN?” Setiap umat TUHAN tentu akan dengan tegas menjawab, “Ya, itu adalah salah dan dosa di hadapan TUHAN”. Namun, apakah jumlah umat TUHAN yang menjawab demikian juga sebanding dengan jumlah umat yang melakukannya dalam hidup keseharian? Contoh lain, kita memang sudah dengan tegas diperintahkan TUHAN untuk menghormati ayah dan ibu yang ternyata turut memengaruhi kualitas hidup di masa mendatang. Namun, apakah jumlah umat TUHAN yang mengetahui perintah, ‘hormatilah ayahmu dan ibumu’ juga sebanding dengan jumlah umat yang sungguh-sungguh memenuhinya?

Kita perlu mengakui bahwa perintah TUHAN begitu mudah untuk didengar, namun begitu sulit untuk dilakukan. Terdapat banyak hambatan, entah internal maupun eksternal, yang semakin menyulitkan kita untuk menghasilkan sikap hidup yang sesuai dan memenuhi perintah TUHAN. Tidak jarang, kita mencoba untuk ‘bernegosiasi’ dengan perintah tersebut. Seolah-olah, perintah TUHAN dapat berlaku dengan begitu ‘ketat’ pada situasi tertentu, namun dapat berubah menjadi lebih ‘lentur’ pada situasi lainnya. Pertanyaannya adalah siapa yang menentukan situasi ketat atau lenturnya perintah tersebut? jawabannya adalah manusia itu sendiri. Alhasil, perintah dari TUHAN yang diberikan untuk menghasilkan budaya hidup yang ideal justru menjadi tidak efektif akibat cara kita memperlakukan perintah tersebut. Oleh sebab itu, setiap perintah dari TUHAN tidak cukup sekadar didengar dan dihafal, melainkan perlu diresapi, dimaknai secara mendalam, serta diupayakan dengan tegas tanpa negosiasi.

Sahabat Alkitab, cobalah kita bayangkan jika kehidupan ini diisi oleh manusia-manusia yang dengan tegas menaati perintah-perintah dari TUHAN? Bukankah dunia ini akan diisi oleh agen-agen pembaharuan yang membawa dampak positif? TUHAN melarang manusia untuk tidak mencuri, bukan hanya dalam perkara atau isu-isu yang besar melainkan juga dalam setiap hal terkecil dalam hidup kita, misalnya ide yang dimiiki rekan kerja. TUHAN melarang manusia untuk tidak mengingini apa yang dimiliki oleh sesamanya, bukan hanya untuk perkara atau objek yang mahal melainkan juga terhadap hal abstrak seperti kebahagiaan yang dimiliki orang lain. TUHAN melarang kita untuk tidak membunuh, bukan hanya terjadi dalam definisi kematian biologis melainkan juga melarang kita agar tidak mempersulit akses hidup orang lain yang sudah jelas-jelas berada pada posisi jauh lebih sulit dari kita. Ini hanyalah secuil upaya pemaknaan terhadap perintah TUHAN. Sisanya, marilah kita upayakan dalam kemandirian dan keiniginan untuk terus menghidupi perintah-Nya.