ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Bacaan & Renungan Harian Rabu, 25 Januari 2023

Bacaan & Renungan Harian Rabu, 25 Januari 2023

Puji-pujian Untuk TUHAN dalam Kasih dan Kesetiaan

Mazmur 117:1-2


Memuji TUHAN selalu menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan iman umat percaya. Kita dapat memaknai ‘puji-pujian’ dalam berbagai bentuk, entah itu sebagai nyanyian, perkataan kesaksian maupun sikap hidup keseharian yang menunjukkan kesadaran diri atas segala karunia TUHAN. Setiap umat pun memiliki caranya yang khas untuk mengungkapkan pujiannya kepada TUHAN. Oleh sebab itu, idak ada satu acara yang mutlak dikategorikan ‘salah’ atau ‘benar’ terkait bentuk memuji TUHAN karena aksi memuji TUHAN merupakan sebuah perilaku dinamis. Namun, kita tetap perlu memerhatikan agar tetap melakukannya secara bertanggung jawab dan serius, bukan asal-asalan.

Pemazmur, melalui dua syair ini, meski tergolong pendek namun tetap dapat memberikan sebuah penegasan tentang pujian yang dilakukan dalam keteguhan. Dia menunjukkan bahwa memuji TUHAN adalah tindakan yang dilakukan dengan alasan yang jelas. Menurutnya, alasan paling utama untuk memberikan pujian bagi TUHAN adalah kasih-Nya yang besar dan kesetiaan TUHAN yang tak berkesudahan. Bahkan, ia tidak berhenti untuk memberikan pujian secara personal melainkan mengajak seluruh bangsa untuk ikut terlibat memberikan pujian bagi TUHAN.

Pemazmur tidak menunggu terjadinya hal yang spektakular dalam kesehariannya untuk memuji TUHAN. Baginya, kasih dan kesetiaan dari TUHAN yang dapat terus ia rasakan setiap waktunya, entah dalam suasana tenang maupun penuh hiruk-pikuk masalah, entah dalam suasanan bebas maupun penuh sesak dari segala tekanan hidup. Kasih dan kesetiaan TUHAN adalah cukup untuk memberikan puji-pujian di sepanjang waktu.

Sahabat Alkitab, hari ini sudahkah anda memuji TUHAN? Atau, jangan-jangan kita masih terlalu sibuk untuk mengeluhkan kondisi yang justru mengalihkan kita dari banyaknya wujud kasih dan kesetiaan yang tak berkesudahan dari TUHAN. Ingatlah, kita tidak perlu menunggu waktu yang kita anggap ‘tenang’ maupun terjadinya hal yang kita anggap ‘spektakular’ untuk memberikan puji-pujian bagi TUHAN. Sesungguhnya kita sudah memiliki alasan untuk memuji TUHAN.