Bacaan & Renungan Harian Kamis, 26 Januari 2023
Pujian Dalam Kesegaram Iman
Menciptakan nyanyian atau lagu merupakan sebuah kegiatan yang tidak dapat dianggap remeh. Hal ini merupakan sebuah bentuk kesenian yang membutuhkan keterampilan dalam mengolah rasa, nada dan kata. Itu sebabnya, setiap lagu yang baik tidak akan mungkin diciptakan dalam ketidakseriusan, tanpa konteks emosi yang jelas dan pesan yang menampilkan ketulusan atas keresahan atau kondisi si penulis. Kita pun dapat menemukan banyak contoh lagu yang terbilang tahan lama, yang meskipun sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun namun tetap memiliki pendengar yang menikmatinya dengan rasa yang nyata.
Di tengah proses penulisan lagu yang dinamis itulah, Pemazmur pada ayat 1 dan 2 ini mengajak para pembaca untuk melantunkan nyanyian yang baru setiap harinya. Perhatikanlah kata ’baru’ yang secara sengaja digunakan oleh Pemazmur dalam teks ini yagn seolah menuntut para pembaca untuk selalu menciptakan lagu-lagu baru. Namun, apakah itu maksud dari Pemazmur? Apakah setiap umat TUHAN tidak dapat melantunkan nyanyian yang sudah pernah dibuat sebelumnya? Apakah ini artinya setiap umat TUHAN harus bisa menciptakan nyanyian atau lagu-lagu pujiannya masing-masing dan selalu baru setiap hari?
Kita tidak perlu menjadi seorang penulis lagu yang terus menghasilkan syair-syair dengan susunan notasi setiap harinya untuk mengimplementasikan bacaan Mazmur hari ini, kecuali anda memang menjadikan penulisan syair sebagai cara pelatihan spiritualitas setiap harinya. Nilai permenungan yang terkandung dalam seruan Pemazmur yang dapat kita ambil untuk terapkan dalam hidup keseharian adalah mengenai kualitas hati yang memberikan pujian untuk TUHAN. Kita tetap dapat memberikan pujian yang indah untuk TUHAN meski tidak dapat menciptakan syair dan lagu-lagu yang baru. Hal mendasar yang penting dalam sebuah pujian adalah kesegaran iman dalam setiap nyanyian yang kita berikan untuk TUHAN. Lagu yang kita nyanyikan mungkin sama, syair yang kita lantunkan memang tidak beda dari sebelumnya, namun hati yang terus menyadari karya TUHAN-lah yang membuatnya sebagai nyanyian baru untuk mempersaksikan TUHAN di tengah dunia.