ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Yang Terkecil Ialah Yang Terbesar

Yang Terkecil Ialah Yang Terbesar

Lukas 9:46-48, BIMK

Kerinduan hati kita melayani Allah acap kali mengalami pergeseran. Cinta mula-mula 
melayani Allah mungkin saja bergeser seiring dengan sanjungan yang kita terima dari orang lain. Hal ini bisa menjadi bumerang bagi kita bila kita tidak menyadarinya. Semakin sering 
dan banyak sanjungan yang kita terima, kemungkinan kita berbesar kepala dan 
menempatkan diri kita lebih penting dari pelayanan dan Allah semakin besar.
Perselisihan, bahkan perpecahan bisa menjadi hasil akhir dari pergeseran ini. Bukan lagi sibuk mencari cara untuk semakin baik di hadapan Allah, tapi beralih menjadi semakin baik agar bisa mendapatkan sanjungan yang lebih banyak. Menganggap diri lebih penting dari yang lain adalah salah satu ekses lainnya.
Pertengkaran yang terjadi di antar murid-murid Yesus mengenai yang terbesar masih sangat relevan bagi kehidupan orang Kristen saat ini. Pandangan bahwa seorang Worship Leader lebih penting dari pemusik, seorang Pengkhotbah lebih baik dari jemaat adalah contoh yang beberapa dari kita lakukan dewasa ini.

Firman yang telah kita baca dan saat ini tengah kita renungkan menegur kita bahwa siapapun ia yang datang dan menyambut Allah – bisa kita artikan melayani Yesus
dalam nama-Nya, ia telah melakukan sesuatu yang besar dan benar di hadapan Allah. Ia tidak pernah mempermasalahkan profesi/jabatan kita dalam melayani-Nya. Pun halnya dengan sering atau tidak kita melayani Allah dalam hidup kita. Ia selalu melihat ketulusan dan keikhlasan hati kita saat melayani-Nya, tanpa mempedulikan upah yang akan kita dapatkan dari pelayanan tersebut.

Iblis selalu mengintip dan menunggu peluang untuk menjauhkan kita dari Tuhan 
Allah, bahkan tanpa kita sadari. Bukan hanya mereka yang hidupnya jauh dari Tuhan, kita pun masih terbuka peluang untuk jauh dari Tuhan. Kita harus mengingat bahwa Allah tidak pernah mempersoalkan kuantitas, melainkan kualitas. Itu yang harus kita terapkan dalam melayani Allah melalui kehidupan kita hingga Ia memanggil kita kembali. Selalu berserah dan meminta hikmat juga perlindungan dari Allah yang bisa menjaga kita untuk tetap searas dengan diri-Nya.

Salam Alkitab Untuk Semua