Alkitab, Bahasa Pemersatu

Alkitab, Bahasa Pemersatu

Sapaan LAI

Tahun 2012 saya menunaikan tugas pelayanan di sebuah sinode Gereja Lutheran di Bukoba Tanzania. Bukoba adalah sebuah kota yang terletak di Barat Laut Republik Tanzania, di tepi Barat Daya Danau Victoria. Ini adalah ibu kota wilayah Kagera, dan ibu kota Kabupaten Bukoba. Perkiraan populasinya: 100.000 jiwa. Untuk menuju ke sana bagi saya merupakan perjuangan yang tidak mudah. Setelah dari Kenya harus melalui bandara Daresallam, ibukota Tanzania. Di Daresallam harus menginap untuk menunggu penerbangan pagi subuh menuju Bukoba.  

Semalaman saya tidak bisa tidur karena kondisi penginapan yang memiliki banyak keterbatasan dan pukul 03.30 pagi sudah dijemput menuju ke Bandara. Hanya karena kekuatan yang dari Tuhan saja sehingga saya tetap sehat dan bisa sampai ke Bukoba dengan selamat. Meski demikian saya sempat terkena flu. Dan ketika saya berobat ke dokter di sana, ternyata dokternya juga sedang menderita flu.

Selama tiga hari pelayanan, saya membawakan sesi-sesi pelatihan manajemen strategis untuk para pimpinan Gereja.  Suasana kebersamaan sungguh terasa, yang diikat oleh satu pedoman bersama yaitu Alkitab. Dalam diskusi-diskusi di kelas maupun di ruang makan selalu saja Alkitab menjadi pemersatu. Bahasa Alkitab adalah bahasa universal umat beriman di berbagai wilayah di bumi ini.

Pada hari minggu dalam kebaktian di Gereja saya diperkenalkan secara khusus sebagai tamu dari Indonesia yang datang ke Benua Afrika oleh karena satu panggilan di dalam Kristus. Secara fisik saya kecil, mereka rata-rata besar dan tinggi. Rambut saya lurus, mereka keriting. Kulit saya coklat, mereka cenderung hitam.

Kami tampak banyak perbedaan, tapi hati kami menyatu karena Alkitabnya sama: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang mewartakan kasih Tuhan dan Yesus Sang Juru Selamat Dunia. Alkitab adalah bahasa pemersatu bahkan sampai pada level internasional. Terbukti dengan pengalaman nyata yang saya alami di atas.

Di Indonesia, yang tercatat ada 324 Sinode Gereja, termasuk di dalamnya Gereja Katolik. Semuanya dipersatukan dalam Alkitab yang sama. Teristimewa karena Alkitab terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia digunakan oleh seluruh Sinode Gereja di Indonesia.

Alkitab, bahasa Pemersatu bagi umat yang beraneka. Alkitab sebagai sumber Firman Tuhan telah memberikan kekuatan bagi persatuan umat. 

Kebersatuan harus terus diperjuangkan dan dipelihara. Lembaga Alkitab Indonesia memiliki jejak nyata dalam perjuangan ini. Marilah kita semua melangkah bersama LAI dalam arak-arakan pelayanan Alkitab yang sungguh menyatukan. 

Salam Alkitab untuk Semua.

 

Dr. Sigit Triyono