Alkitab Dan Kaum Milenial

Alkitab Dan Kaum Milenial

Kaum milenial adalah anak-anak atau keturunan dari generasi Baby Boomers dan Gen-X yang tua. Milenial kadang-kadang disebut sebagai "Echo Boomers" karena adanya 'booming' (peningkatan besar), tingkat kelahiran pada tahun 1980-an dan 1990-an. Karakteristik Milenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital.

Keseriusan Lembaga Alkitab Indoensia (LAI) melayani kaum milenial ini paling tidak dapat dilihat dari dua hal. Pertama, pembentukan departemen yang khusus menangani digital, yaitu Departemen Layanan & Pengembangan Digital. Departemen ini secara resmi disahkan melalui SK Pengurus LAI pada bulan November 2018 yang lalu. Kedua, sejak tahun 2018 produk cetak LAI diupayakan dilengkapi dengan aplikasi digital, yang dapat didownload secara gratis melalui PalyStore dan AppStore. Namun aplikasi Alkitab elektronik/ digital ini sebenarnya sudah dirintis oleh LAI sejak tahun 1991 dengan menerbitkan Alkitab Elektronik I dan Alkitab Elektronik II untuk PC. Sedangkan pembuatan aplikasi untuk gadget sejak tahun 2012. Hingga saat ini LAI sudah memiliki 5 aplikasi Alkitab dan terus akan disusul dengan aplikasi yang lain.

Terbitan gabungan antara cetak-aplikasi digital yang tersedia saat ini adalah : Alkitabku Interaktif, Kitab Suci Interaktif (dilengkapi dengan Deuterokanonika), Alkitab Kelahiran dan Alkitab Jurnal. Sambutan umat terhadap terbitan ini sangat menggembirakan. Dengan keempat terbitan gabungan tersebut juga membuktikan bahwa Alkitab cetak bukanlah produk jadul, ketinggalan zaman. Perpaduan cetak dan digital justru sangat menarik dan sekaligus mendorong umat semakin mencintai firman Allah.

Keingintahuan umat terhadap terbitan terakhir, yaitu Alkitab Jurnal, yang menggabungkan cetak dengan digital diwujudkan dalam seminar Alkitab Jurnal. Seminar ini dilaksanakan dalam Acara Pekan Alkitab di Tarakan (12-14 September 2019) dan Nunukan (16-18 September 2019), dengan tema "Alkitab dan Tantangan Zaman Milenial". Seminar di Tarakan (13 September 2019) menghadirkan pembicara muda yaitu Marshal Blessing, juga Dr. Paskalis dan Saefuddin dari LAI. Sedangkan seminar di Nunukan (16 September 2019) menghadirkan pendeta  muda Ps. Christofer Tapiheru, juga Dr. Paskalis dan Saefudin.

Berdasarkan kedua seminar tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberitaan firman Allah harus disesuaikan dengan konteks zaman. Awal mula penyebaran melalui oral, kemudian media batu, papirus, kulit binatang dan seterusnya sampai ditemukan mesin cetak dan hingga kini melalui media digital. Namun pembicara dan peserta seminar sepakat bahwa di tengah-tengah kemajuan teknologi yg demikian pesat Alkitab cetak tetap penting, tidak akan pernah bisa digantikan oleh Alkitab digital. Oleh karena itu kedua pembicara muda, meskipun sangat aktif dalam media sosial tetapi mereka tidak pernah lepas dari Alkitab cetak. Pada pihak lain media digital diakui sangat ampuh untuk memberitakan firman Allah lebih luas. Oleh karena itu hadirnya Alkitab Jurnal lengkap dengan aplikasi digital yang terhubung dengan medsos, sedikit banyak telah memenuhi kebutuhan kaum milenial. Semoga.

Oleh : Saefudin

Salam Aalkitab Untuk Semua