ANGGUR

ANGGUR

 

Di Timur Dekat minuman anggur dibuat dari buah-buah anggur yang dipetik menjelang akhir musim panas, disebarkan di tanah untuk sementara waktu, lalu diperas untuk mengeluarkan sarinya. Buah-buah anggur dikumpulkan pada Perayaan Pondok Daun (Ul. 16:13-15). Perayaan tahunan diadakan untuk memperingati perjalanan bangsa Israel melalui padang gurun menuju tanah perjanjian. Perayaan ini berlangsung pada awal musim gugur. Lubang-lubang digali pada tanah bebatuan atau pada batu karang. Lubang-lubang ini dihubungkan satu sama lain berpasangan, sehingga ketika anggur diperas di dalam lubang yang lebih tinggi, sari buahnya akan mengalir ke bawah, masuk ke dalam lubang yang lebih rendah letaknya. Para pekerja memeras buah-buah anggur dengan berjalan ke sana ke mari di atas buah-buah anggur yang ada di dalam lubang (Yes. 16:10). Sari buah anggur kemudian dikumpulkan dari dalam lubang yang lebih rendah itu ke dalam guci-guci tanah liat atau ke dalam kantung-kantung yang terbuat dari kulit-kulit binatang. Wadah-wadah penyimpan anggur ini harus memiliki sebuah lubang tempat keluarnya gas yang terbentuk ketika anggur mengalami fermentasi (Ayb. 32:19). Kulit-kulit binatang yang telah menjadi tua dan kaku seringkali pecah ketika anggur baru disimpan di dalamnya.

Palestina dan Siria memproduksi anggur yang bermutu tinggi dalam jumlah besar. Bahkan sebelum bangsa Israel mendiami tanah Kanaan, mereka telah mengetahui bahwa tanah itu subur. Pada waktu Musa mengutus mata-mata untuk menyelidiki tanah itu, mereka kembali dengan membawa tandan buah anggur dalam jumlah besar sehingga harus dibawa dengan menggunakan kayu pemikul (Bil. 13:21-27). Laporan-laporan lain tentang hasil-hasil tanah Kanaan seringkali menyebut gandum, minyak zaitun, dan anggur (Kej. 27:28; Ul. 7:13, 18:4; 2 Raj. 18:32; Yer. 31:12).

Karena di Palestina air sangat jarang, orang meminum anggur baik pada waktu makan setiap hari maupun pada perayaan-perayaan, dan khususnya pada pesta-pesta perkawinan (Yoh. 2:1-12). Anggur juga digunakan sebagai obat (Luk. 10:34; 1 Tim. 5:23). Umat Yahudi yang mengunjungi Bait Allah membawa anggur bersama mereka (1 Sam. 1:24) dan meminumnya waktu merayakan Paskah.

Karena anggur dan membuat anggur begitu dikenal masyarakat di Israel dan di Yehuda, para nabi sering memakai keduanya sebagai gambaran tentang sikap dan tindakan Allah. Yoёl misalnya, membandingkan penghukuman Allah yang akan datang terhadap orang fasik dengan anggur yang diinjak-injak (Yl. 3:13). Ia juga mengatakan anggur adalah salah satu dari hal-hal baik yang akan Allah berikan kepada bangsa Israel dalam memberkati mereka (Yl. 3:18).

Di dalam Perjanjian Baru, anggur adalah simbol darah Yesus, yang ditumpahkan ketika Ia wafat untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka (Mrk. 14:23-25). Yesus membandingkan kehidupan baru yang Ia bawa dengan anggur baru yang disimpan dalam kantung-kantung kulit yang baru (Mat. 9:17). Penulis kitab Wahyu memakai gambaran buah-buah anggur yang dilemparkan ke dalam sebuah lubang untuk menggambarkan bagaimana Allah akan menghakimi orang-orang fasik (Why. 14:19-20).

 

Sumber: Alkitab Edisi Studi