Anthony Sinisuka Ginting:  Setiap Orang Dapat Dipakai Tuhan

Anthony Sinisuka Ginting: Setiap Orang Dapat Dipakai Tuhan

 

Hampir semua orang Indonesia sekarang mengenal Anthony Sinisuka Ginting. Terlebih setelah penampilan heroiknya pada Asian Games 2018 di Jakarta.  Kompas.com bahkan menyebut Anthony Ginting atau yang akrab disapa Ony merupakan atlet Indonesia yang paling banyak dibicarakan dalam Twitter. Popularitas yang diperolehnya sekarang tentu saja tidak diraih dalam semalam. Ada pengorbanan dan perjuangan panjang yang harus ia lalui. 

Pengorbanan besar bahkan sudah dimulai sejak ia berusia belasan tahun. Orang tuanya harus berjuang antara membagi kebutuhan rutin rumah tangga dan memenuhi kebutuhan Ony dalam bulu tangkis. Bagi keluarga Ony, harga perlengkapan bulu tangkis tidaklah murah. Orang tuanya senantiasa berdoa agar Anthony memperoleh hasil yang baik dalam pertandingan dan senantiasa dalam lindungan Tuhan saat jauh dari keluarga. Mengikuti teladan orang tuanya, Ony tidak pernah melupakan Tuhan, meskipun sebagian besar waktunya habis untuk berlatih, dari pagi hingga petang. 

Lahir di Bandung sebagai  anak ke-4 dari 5 bersaudara, Ony besar dan tumbuh di tengah keluarga Kristen yang taat. Bagi Ony, Alkitab merupakan pedoman hidup utamanya sebagai orang Kristen. Kitab yang paling sering dibaca Ony adalah Amsal. Melalui Amsal, ia beroleh nasihat-nasihat hikmat yang menjadi inspirasi kehidupannya, terlebih ketika ia hidup di rantau, dan harus belajar hidup mandiri. 

Saat menghadapi tantangan berat di tahun 2019, Ony merasa dikuatkan oleh firman Tuhan dalam Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Dalam versi Bahasa Indonesia Masa Kini, pesannya terasa lebih jelas, “Dengan kuasa yang diberikan Kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan.” (BIMK). Ony merasa diteguhkan kembali oleh Tuhan setiap mengingat ayat tersebut. Terlebih pada tahun 2019, saat setiap atlet dituntut tampil prima dan merebut point sebanyak-banyaknya dalam rangka kualifikasi menuju Olimpiade 2020. (Ternyata Olimpiade pun harus diundur karena pandemi Covid-19-red).

Pertandingan atau kejuaraan bulu tangkis yang Ony ikuti tidak selalu berjalan sesuai rencana. Menang dan kalah datang silih berganti. Untuk memulihkan semangat setelah bertanding Ony melakukan berbagai usaha. Berlatih lebih keras dari hari ke hari saja tidaklah cukup. Pada titik ketika semangatnya turun, firman Tuhan hadir memberi penghiburan, seperti Mazmur 23 yang selalu ia ingat. Tuhan adalah gembala yang baik dalam kehidupannya. Manusia yang berpegang padanya tidak akan dibiarkannya kekurangan. Maka Ony pun meyakini, menang ataupun kalah ada dalam rencana Tuhan. Tuhan tidak pernah meninggalkannya. 

Menjadi seorang atlet nasional merupakan anugerah  sekaligus tantangan bagi Ony. Ia harus bijak dalam bersikap, baik dalam menghadapi  persaingan sesama atlet ataupun panggilannya sebagai anak Tuhan. Sejak masuk asrama enam tahun lalu, Ony harus belajar bersikap dewasa. Ia harus belajar sabar saat menghadapi teman yang usil ataupun ketika di-bully. Pernah pula Ony merasa sakit hati dan kecewa terhadap teman-temannya. Kehidupan di asrama ternyata berbeda dengan kehidupan yang nyaman bersama orang tua. 

Pada saat hidupnya sulit, Ony merasa dikuatkan oleh Tuhan melalui pembacaan Alkitab dan doa. Kedua hal ini menjadi sumber kekuatan batinnya.  Sebelum berangkat menuju pertandingan, Ony selalu menyempatkan waktu untuk menenangkan diri dan berdoa secara pribadi di kamar. Ia meminta Tuhan memberikan kekuatan, kesehatan dan kepercayaan diri agar dapat memenangkan pertandingan.

Dari Nothing menjadi something. Ony meyakini, jika sekarang ia begitu populer di mata masyarakat, itu semua merupakan anugerah Allah, bukan karena kekuatannya sendiri.  Lewat perannya sebagai atlet, Ony sadar ia harus memberikan talentanya bagi kemuliaan Tuhan. Ony bersyukur karena perjalanannya sejak kecil didukung penuh oleh orangtuanya. Latihan hingga perlengkapan sebaik mungkin diberikan oleh orangtua dan keluarganya.

Sebagai pejuang, semangat pantang menyerah dipegang Ony bukan hanya di lapangan, namun juga di kesehariannya. Di luar kegiatan rutinnya, tidak banyak hal yang bisa dilakukan Anthony. Tiap hari kesibukannya tak jauh dari olah raga dan menjaga kebugaran. Olah tubuh dan olah raga penting bagi seorang atlet. Tubuh yang tidak dilatih selama dua atau tiga hari saja akan rawan mengalami kram hingga down. Ia harus selalu menjaga kedisiplinan. 

Sebagai manusia biasa terkadang muncul rasa jenuh. Pada titik ini Ony belajar bijak bersikap dan memilih kegiatan yang bermanfaat dalam mengatasi rasa jenuh.  Biasanya ia akan melakukan hobinya yang lain, yaitu bermain game dan makan. Makanan yang dimakan tentu saja harus dijaga ketat nilai gizinya. Setiap asupan yang masuk ke dalam tubuh Ony setiap hari dipantau oleh dokter gizi. Menjadi atlet butuh banyak persiapan, mulai  dari latihan, mengatur asupan gizi,  hingga melatih fokus dalam setiap pertandingan. 

Salah satu tokoh Alkitab yang dikagumi Ony adalah Simon Petrus. Ia seorang murid yang pernah menyangkal Tuhan, namun  Tuhan tetap mengasihi Simon. Simon pun bertobat dan menjadi Rasul Yesus yang utama. Bagi Ony,  apa pun masa lalunya, siapa pun bisa dipakai Yesus untuk menyatakan kemuliaan-Nya. 

Menurut Ony, Kunci kesuksesannya adalah melakukan yang terbaik hingga titik penghabisan. Hal ini dibuktikan dari pengalaman Asian Games yang lalu. Meskipun badannya terasa letih, Ony terus mendorong dan menekan dirinya agar tetap bisa berjuang. Ony percaya Tuhan menolongnya dalam setiap perjuangan. 

Meski berprestasi Ony belajar untuk selalu rendah hati, terlebih saat ini ketika banyak orang memujinya. Ony tidak ingin berpuas diri, melainkan terus terpacu untuk berlatih dan memberikan kemampuan yang terbaik setiap kali bertanding. Bagi Ony, rasa sombong menjadikan dirinya tidak mawas diri, juga merendahkan orang lain.

Jika nanti pensiun sebagai atlet, Ony punya impian untuk menjadi seorang business man atau pelatih bulutangkis.  Ony berharap makin hari dirinya lebih rajin bersaat teduh dan membaca Alkitab. Ia tidak lelah berlatih menghadapi berbagai turnamen menjelang Olimpiade 2020. Pesan Ony, setiap orang Kristen, apa pun talentanya, diberi kemampuan Tuhan untuk menjadi garam dan terang di tengah dunia yang karut-marut ini. Apapun profesinya, setiap orang dapat dipakai Tuhan untuk memuliakan nama-Nya.

 

Catatan:

Anthony Sinisuka Ginting, atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia. Juara Indonesia Masters 2018, Peraih medali perak beregu putra Asian Games 2018, dan juara China Open Superseries 2018.