APAKAH TUHAN SEDANG TIDUR?

APAKAH TUHAN SEDANG TIDUR?

Sapaan LAI 

Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Dalam kondisi tertekan, takut, cemas, khawatir dan seolah hilang harapan, tidak sedikit yang meragukan kehadiran Tuhan, Sang Mahakuasa dan Mahakasih. Kondisi ini tak bisa lepas dari sisi kerapuhan dalam diri kita.

Sejak kecil saya selalu diingatkan orang tua maupun lingkungan saya bahwa: "Gusti ora sare" - Tuhan tidak tidur, manakala saya menghadapi kesulitan-kesulitan yang  menyesakkan dada. Belakangan semakin terasa relevan dan digdaya dalam situasi yang serba tidak pasti.

Saat sapaan ini ditulis, kondisi kompleks perumahan dimana saya tinggal dinyatakan zona merah karena sekitar 4% penghuninya (52 orang) terpapar Covid-19. Merata di semua RT persebaran korbannya. Situasi wilayah Kota di mana saya tinggal mengalami "darurat RS" karena pasien melebihi kapasitas semua RS, walaupun sudah dibangun tenda-tenda darurat.

Awal Juni 2021 saya masih bisa traveling ke Sumatera Utara untuk meningkatkan kerjasama sinergis LAI dengan Sinode-sinode Gereja di sana. Minggu ini, jangankan traveling, keluar rumah saja harus dengan kewaspadaan dan kehati-hatian ekstra.

Minggu ini bila membuka handphone dan membaca kiriman di grup-grup WA, menghidupkan televisi dan menonton berita, maka yang dominan adalah berita dukacita, data-data semakin banyak orang terpapar Covid-19, serta semakin banyaknya zona merah Covid-19.

Kondisi pandemi sejak Maret 2020 yang sudah mulai terkendali di Mei 2021, secara eksponensial datanglah data baru korban Covid-19 gelombang kedua di pertengahan bulan Juni 2021. Segala macam analisis berkeliaran, segala macam resep kesembuhan ditawarkan, segala macam himbauan disampaikan. 

Kesesakan, ketakutan, dan kekhawatiran mencuat lagi sesudah sempat reda. Timbul lagi banyak ungkapan keputusasaan seolah Tuhan sedang tidur dan membiarkan semua bencana ini tetap menggila.

Sebagai umat percaya, bahwa kehidupan sampai saat ini semuanya adalah anugerah dariNya, maka tidak ada alasan untuk meragukan penyertaan dan kasihNya. Bahwa kita rapuh dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup, disitulah kita butuh kehadiran-Nya.

Pemberdayaan diri dengan mengoptimalkan segala talenta dan sumberdaya adalah keniscayaan agar harapan terus menyala. Berbagai jalan keluar meski sesempit apapun harus didayagunakan. Dengan demikian maka akan selalu ada harapan.  Harapan selalu menghidupkan.

Lembaga Alkitab Indonesia sebagai entitas milikNya di tengah gonjang-ganjing pandemi, terus berupaya hadir dengan berbagai program yang diharapkan dapat menginspirasi bahwa harapan selalu ada. Tuhan tidak pernah tidur. Dia bekerja melalui berbagai macam hal yang semuanya dibawah kendaliNya.

Tuhan tidak menjanjikan langit selalu cerah, tetapi Dia tepat janji dalam penyertaan di kondisi apapun. Percayalah.

Salam Alkitab untuk Semua.

Dr. Sigit Triyono