Asyur

Asyur

 

Asyur kuno terletak di sebelah utara Babel di lembah antara Sungai Efrat dan Sungai Tigris. Selama berabad-abad, berbagai bangsa silih berganti menguasai daerah ini, di antaranya yang paling penting adalah bangsa Sumeria dan Babel. Pada permulaan abad ke-13 SM, bangsa Asyur mulai berpengaruh dalam sejarah dunia. Bangsa Asyur terkenal karena kemampuan organisasi dan taktik militernya. Sejumlah raja Asyur yang cakap akhirnya membentuk pasukan yang cukup kuat untuk mengambil alih wilayah Mesopotamia. Sekitar tahun 900 SM, bangsa Asyur mulai mengarahkan perhatiannya ke arah selatan dan barat sehingga kekuatan dan pengaruhnya terasa di Aram dan Israel.

Semua bangsa di dunia kuno takut akan kekejaman bangsa Asyur. Mereka dikenal sering menusuk tulang rahang para tawanan untuk merantai mereka bersama ketika mereka dibawa pergi ke wilayah lain dari kerajaannya. Bangsa Ayur juga seringkali menambah penduduk di wilayah yang direbutnya dengan membawa tawanan dari negeri lain yang mereka taklukkan.

Selama bertahun-tahun, Israel menghadapi ancaman yang hebat dari bangsa Asyur. Nubuat para nabi, seperti Amos, Hosea, Mikha, dan Yesaya, penuh dengan peringatan bahwa Allah akan menggerakkan bangsa Asyur untuk menghukum bangsa Israel karena ketidaksetiaan mereka (Yes. 10:5). Sejumlah serangan bangsa Asyur ke Israel dikisahkan dalam kitab 2 Raja-Raja (15:29, 17:3, 6, 24, 18:9, 13-25, 19:35-37).

Akhirnya, kerajaan utara (Israel) jatuh ke tangan bangsa Asyur pada tahun 722 SM. Samaria, ibu kotanya, dihancurkan dan banyak penduduknya diangkut sebagai tawanan untuk mendiami daerah lain yang dikuasai bangsa Asyur. Yerusalem di selatan, nyaris luput dari kehancuran oleh Sanherib pada tahun 701 SM, meskipun mereka harus membayar upeti yang tinggi kepada bangsa Asyur selama bertahun-tahun untuk menghindari serbuan (2 Raj. 18:13-19:36).

Dengan direbutnya Mesir oleh Asurbanipal pada tahun 651 SM, kerajaan Asyur merambah wilayah kerajaan yang paling luas. Namun, tidak lama kemudian, kerajaan Asyur mulai runtuh. Pada tahun 612 SM, bangsa Babel menghancurkan ibu kota Asyur, Niniwe. Nabi Nahum sebelumnya telah menubuatkan kehancuran Asyur sehingga bangsa Asyur tidak akan berarti apa-apa lagi.

 

Sumber: Alkitab Edisi Studi