“Bahasa ibu Tidak akan Mati!

“Bahasa ibu Tidak akan Mati!

 

Peluncuran PB Chakma dan Injil Marma

Tahun 2020 telah menjadi tahun yang penuh tantangan. Tetapi  bagi orang Kristen berbahasa Chakma dan Marma yang tinggal di tenggara Bangladesh, tahun ini  memiliki sesuatu yang baik untuk dirayakan. Ya, tahun ini merupakan tahun yang baik dengan terbitnya Perjanjian Baru dalam bahasa mereka.

Suku Chakma dan Marma adalah bagian dari 45 kelompok etnis yang ada di Bangladesh. Mayoritas dari 350.000 orang Chakma mempraktikkan agama Buddha, sedangkan sebagian besar dari 200.000 penutur Marma beragama Hindu.

 “Sebelumnya, saya telah membaca Alkitab dalam bahasa Bengali. Tentu saja hal tersebut tidak buruk. Tetapi ketika membaca Kitab Suci dalam bahasa saya sendiri telah menyentuh hati saya dan juga menyemangati orang lain,” kata pembicara Chakma Sunil Baron Chakma, anggota asosiasi suku di Gereja Baptis di Khagra Chori.

1.000 eksemplar

Dia dan orang-orang lain di gerejanya senang bahwa Perjanjian Baru Chakma sekarang telah diterbitkan dan 1.000 eksemplar tersedia untuk didistribusikan di komunitas-komunitas berbahasa Chakma yang tinggal di Chittagong Hill Tracts. Pekerjaan di Perjanjian Lama terus berlanjut.

“Banyak dari kita telah berdoa untuk waktu yang lama untuk [Perjanjian Baru] ini dan Tuhan telah menjawab kita! Ini akan menjadi cara yang baik untuk menyebarkan Injil di antara orang-orang Chakma. Saya benar-benar percaya bahwa bisa membaca Alkitab dalam bahasa Chakma berarti bahasa saya akan berumur panjang, melalui setiap generasi. Bahasa ibu kita tidak mati lagi! "

Meningkatkan kehidupan spiritual kita

Kyazo Marma, seorang Katolik berbahasa Marma dan yang tinggal di Chittagong Hill Tracts, begitu terharu saat memegang buku yang berisi Injil dan Kisah Para Rasul dalam bahasanya. Saat ini Injil tersebut sedang didistribusikan kepada orang-orang Marma sementara pekerjaan penerjemahan terus berlanjut untuk menyelesaikan bagian lain dari Perjanjian Baru.

“Saya tidak pernah berpikir saya bisa membaca Kitab Suci dalam bahasa saya,” ujarnya tersenyum. “Ini jelas sangat membantu dalam meningkatkan kehidupan spiritual kita.”

Ia juga merasa bahwa terjemahan tersebut akan membantu mendorong anak-anak dan remaja untuk tetap menggunakan bahasa ibu mereka.

“Bahasa kami sangat aktif digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh orang dewasa dan di dalam keluarga, tetapi beberapa anak muda sekarang kurang menggunakannya. Saya pikir dengan membaca Injil di Marma, semua orang akan mengenal Firman Tuhan. Sangat menyenangkan bahwa versi audionya juga tersedia, dan ada program literasi di Marma sehingga orang dapat mengenal Tuhan dan menemukan kehidupan yang kekal."

Ibadah Peluncuran Melalui Zoom

Karena Pandemi Covid-19, Lembaga Alkitab Bangladesh tidak dapat menyelenggarakan ibadah peluncuran secara langsung untuk merayakan hadirnya terjemahan baru. Sebaliknya, mereka mengadakan Ibadah Peluncuran melalui aplikasi Zoom. Ibadah virtual tersebut dihadiri oleh lebih dari 50 pimpinan  gereja dan perwakilan umat dari komunitas Chakma dan Marma.

“Itu adalah waktu yang istimewa, dengan lagu-lagu penyembahan yang dibawakan oleh gereja Chakma, Marma dan Bengali,” demikian komentar Sekretaris Jenderal Lembaga Alkitab Bangladesh, Pdt. Liton Mrong. “Teks tema dari Kisah Para Rasul 1: 8 juga dibacakan dengan lantang dalam ketiga bahasa dan dalam bahasa Inggris.” Demikian bunyinya: “Tetapi ketika Roh Kudus turun ke atasmu, kamu akan dipenuhi dengan kuasa, dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi. “

Ketua Lembaga Alkitab Bangladesh, Uskup Philip P. Adhikar secara resmi meluncurkan dan mempersembahkan dua terjemahan Kitab Suci yang baru dan mengkhotbahkan tema dari Kis. 1:8 tersebut, mendorong kedua kelompok suku, Chakma dan Marma  untuk membagikan Kabar Baik di antara umat mereka sendiri dan kemudian selanjutnya kepada kelompok lain. Para hadirin benar-benar diinspirasi oleh pesan kuat dari khtobah tersebut. 

 

Diterjemahkan dari: ubscommunity.org