Berburu Cuaca Teduh Menyeberangkan Kabar Baik ke Teluk Etna dan Mairasi

Berburu Cuaca Teduh Menyeberangkan Kabar Baik ke Teluk Etna dan Mairasi

 

Tepat  pukul 05.30 WIT tim LAI keluar dari pelabuhan Kaimana menggunakan spead boat menuju Teluk Etna. Mengejar cuaca baik sebelum akhirnya gelombang menghantam. Waktu itulah yang dirasa paling tepat melakukan perjalanan mengantarkan Alkitab dan bagian-bagiannya kepada 3 denominasi gereja di teluk Etna (GPI, GKI, Katolik).

Bpk Yunus Meturan sebagai driver mengantar kami menerobos lautan luas dengan waktu tempuh 5 jam 30 menit, melewati kampung Namakota tempat raja Kaimana berdiam, dan hamparan pulau-pulau karang. Tim LAI didampingi ketua Klasis GPI Teluk Etna, Sekretaris PGGP, Pastur paroki, perwakilan GPdI, sekretaris Klasis teluk Arguni, Pdt Sunum dari GPI, dan ketua klasis Kaimana sebagai koordinator perjalanan SDK LAI di Kaimana. Perjalanan semakin berat ketika gelombang mulai menghantam dan perahu semakin lambat karena beban Alkitab yang dibawa. Tetapi mereka tetap berpengharapan pada Kristus sumber keselamatan, berkeyakinan sungguh bahwa kami semua akan tiba dengan selamat karena yang dibawa adalah buku Sakral yaitu Alkitab.

Umat di Kaimana percaya bahwa Alkitab adalah buku sakral dan tidak sembarangan meletakannya. Setidaknya mereka sangat menghargai Alkitab yang menyimpan kata-kata Allah, ucap seorang warga jemaat. Setelah itu melewati gunung Emansiri tempat bermukim suku asli Kaimana suku Meirasi. Setelah 3 jam kemudian kami melewati kampung Warifi dan tibalah di jemaat GPI Sion Teluk Etna. Disambut dalam tarian dan nyanyian kegembiraan oleh anak-anak dan jemaat Tuhan. Sukacita terlihat di raut wajah umat Tuhan. Perjumpaan mereka dengan Firman Tuhan menggetarkan semangat mama- mama, bapa-bapa dan anak-anak di teluk Etna. Bernyanyi bersama, gegap akbar musik khas Papua mengiringi perjumpaan yang hanya sesaat.

Meskipun tidak lama, tapi senyuman di wajah hamba-hamba Tuhan dan jemaat mematahkan kelelahan kami. Selanjutnya tim menuju kampung Lobo, distrik Meirasi yang bermukim di kaki gunung Garuda. Keceriaan yang sama dirasakan begitu besar, ketika Alkitab dipegang, dipeluk dan diangkat tinggi-tinggi takut dirampas dan diambil orang lain. Sebegitu besar penghargaan terhadap Alkitab dan kehausan memiliki buku suci ini. Semoga cinta mereka pada Alkitab, menunjukan cinta mereka akan Firman Tuhan dan Sang Pemilik Firman.

 

Labo, 13 Oktober 2021
Tim SDK Kaimana