Daud: Raja dan Pahlawan Bangsa Israel

Daud: Raja dan Pahlawan Bangsa Israel

 

Daud merupakan cicit dari Rut dan Boas, anak bungsu dari 8 bersaudara dan ayahnya ialah Isai (1 Sam. 17:12). Daud dibesarkan di perbukitan Betlehem dan dipersiapkan untuk menjadi gembala. Melalui pekerjaan sebagai gembala inilah dia ditempa menjadi sosok yang pemberani, yang di kemudian hari terbukti dalam suatu pertempuran (1 Sam. 17:34-36). Peristiwa yang sangat terkenal antara Daud dan Goliat, raksasa unggulan pasukan Filistin, keterampilan dan ketangkasan Daud menggunakan umban dan batu membuatnya mengalahkan Goliat (1 Sam. 17:40-50).

Raja pertama Israel, yaitu Saul, terus-menerus tidak menaati Allah. Jadi, Allah berencana untuk menggantikannya. Allah mengirim Samuel ke Betlehem untuk suatu misi, yaitu mengurapi salah seorang anak laki-laki Isai untuk menjadi raja yang akan datang. Namun, Isai tidak membawa Daud ke hadapan Samuel pada saat sedang mencari kandidat raja karena kebiasaan di keluarga Timur Tenga kuno, anak bungsu biasanya dianggap tidak terlalu penting. Samuel pada awalnya tertarik pada penampilan saudara-saudara Daud, tetapi Allah mengingatkan bahwa manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati (1 Sam. 16:7). Ketika akhirnya Daud muncul setelah menggembalakan domba, Allah berkata kepada Samuel, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia” (1 Sam. 16:12).

Setelah kematian Saul, barulah jalan Daud menjadi raja terbuka. Awalnya, dia menjadi raja atas Yehuda yang berpusat di Hebron, dan tujuh tahun kemudian menjadi raja atas seluruh kerajaan, yang berpusat di Yerusalem. Pada saat Daud berkuasa, kerajaan ini berkembang dan menjadi kuat. Daud adalah raja yang baik dan berkenan di hati Allah (1 Sam. 13:14; Kis. 13:22) sehingga memiliki berbagai keberhasilan, yaitu menyatukan suku-suku di bawah pemerintahannya sebagai raja (2 Sam. 5:3), mendirikan Yerusalem sebagai ibu kota (2 Sam. 5:6-10), dikenal oleh bangsa Fenisia yang memiliki pengaruh dalam perdagangan (2 Sam. 5:11-12), menaklukkan bangsa Filistin dan musuh-musuh lainnya (2 Sam. 5:17-25; 8:1-14; 10:1-19), membawa Tabut Allah kembali ke Yerusalem (2 Sam. 6:1-23).

Keberhasilan Daud yang menakjubkan adalah salah satu alasan penting mengapa sampai berabad-abad kemudian, ketika bangsa Israel dikuasai dan ditindas oleh penyerang, mereka berdoa kepada Tuhan untuk mengirimkan seorang “anak Daud” untuk membebaskan mereka.

 

Albert Tambunan, dari berbagai sumber