Delima

Delima

 

Delima (Ibrani: Rimmon) tumbuh liar di beberapa negara di Timur, batang pohonnya terbilang kecil dan ditanam sejak zaman kuno. Beberapa tempat di Palestina menggunakan nama tanaman ini, misalnya Rimon (Yos. 15:32), Gat-Rimon (Yos.19:45), En-Rimon (Neh. 11:29). Tinggi pohon delima umumnya hanya 4,5 meter. 

Pohon delima mempunyai banyak ranting dan menyebar, daunnya lebat dan keras berwarna hijau tua, bunga-bunga merah yang cerah dan kadang-kadang berduri. Jika buahnya sudah matang akan seperti apel berwarna campuran kuning, coklat dan sawo matang serta mengandung biji yang banyak sekali. Kulit buahnya tidak terlalu tebal dan daging buahnya berwarna merah. Cabang-cabangnya yang melebar berjumlah sangat banyak dan memiliki daun berwarna hijau tua yang berbentuk seperti mata tombak serta menghasilkan bunga-bunga berwarna merah koral sampai merah marak. Sari buah delima merupakan minuman yang menyegarkan (Kid. 8:2); dari bijinya dibuat sirop yang disebut grenadine dan bunganya merupakan bahan pembuat obat astringen yang digunakan untuk menyembuhkan disentri. 

Delima dibudidayakan secara besar-besaran pada zaman Alkitab, dan tempat-tempat seperti Rimon, En-rimon, dan Gat-rimon pastilah dinamai demikian karena berlimpahnya pohon ini di daerah-daerah itu. Pohon delima sangat bernilai sehingga sering dikaitkan dengan tanaman penting lainnya yang berbuah seperti tanaman anggur dan pohon ara (Kid. 7:12-13; Yoel 1:12; Hag. 2:19). Gambar delima menghias jubah Imam Besar (Kel. 28:33), tiang-tiang Bait Suci buatan Raja Salomo (1 Raj. 7:20) dan uang syikal perak Yerusalem yang beredar pada tahun 143-135 SM.

 

Albert Tambunan, dari berbagai sumber