Digitalisasi Alkitab dan Misi Gereja

Digitalisasi Alkitab dan Misi Gereja

 

Selain ikut serta dalam Pameran, keterlibatan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dalam rangka HUT Pekabaran Injil ke-165 di Tanah Papua adalah menjadi narasumber dalam seminar rohani dengan tema "Digitalisasi Alkitab dan Misi Gereja".
Adapun narasumber LAI dalam seminar ini adalah Pdt. Anwar Tjen, Ph.D. (Kepala Departemen Penerjemahan) dan Victori E. Saetakela, S.Kom. (Kepala Departemen Layanan & Pengembangan Digital).

Pada sesi pertama, Pdt. Anwar Tjen membahas topik "Misi Dalam Alkitab, Alkitab dalam Misi Gereja".
Dalam uraiannya beliau menjelaskan tentang sejarah misi gereja di Indonesia. Beliau menunjukkan bahwa pekerjaan penerjemahan Alkitab menjadi peletak dasar bagi gereja dalam melakukan tugas panggilannya, baik itu untuk keperluan liturgi dan khotbah maupun untuk pengajaran. Tugas itu ada dalam pundak para misionaris, dimana mereka bertindak selain sebagai penginjil juga sekaligus sebagai penerjemah Alkitab.

Dalam sesi kedua tampil Pdt. Anwar Tjen dan Victori E. Saetakela. Pdt. Anwar membahas topik "Dari Yerusalem sampai Ujung jari, Kitab Suci di Era Virtual". Pada mulanya, belum ada kemampuan baca tulis; semuanya bergantung pada ingatan. Tulisan pertama oleh 'jari Ilahi' yaitu 2 loh batu yang diterima Musa. Kemudian melalui perkembangan kebudayaannya, manusia  mulai menulis tulisan di atas perkamen - gulungan kulit hewan, papirus, kodeks, buku (setelah Guttenberg menemukan mesin cetak) dan saat ini teks itu dalam bentuk Digitalisasi. Lompatan spektakuler sejak tahun 1990 mengubah perilaku berinteraksi individual manusia.

Victori E. Saetakela dalam sesi kedua ini membawakan topik "Alkitab di Era Digitalisasi". Beliau menjelaskan perkembangan teknologi yang begitu pesat yang terjadi saat ini. Lompatan teknologi Digital yang terjadi membuat LAI terpacu untuk mengembangkan pelayanan Digital, baik untuk Alkitab maupun aplikasi lainnya. LAI mengajak gereja-gereja untuk bersama mengembangkan dan memanfaatkan pelayanan digital untuk melayani umat Tuhan di Indonesia.

Semua tersebut dikerjakan LAI agar visi LAI untuk Firman Tuhan bagi semua dapat cepat diwujudkan.  Karena pada dasarnya Firman Tuhan yang tersedia merupakan Kabar Baik bagi siapa saja. Dan harapannya Firman Tuhan yang tersedia juga mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Namun agar keaslian dan kemurnian teks Alkitab agar tetap terus terjaga kemurnian dan kredibilitasnya, LAI dalam melakukan tugas penerjemahan Alkitab selalu mengacu pada teks sumbernya Alkitab, baik itu dalam bahasa Ibrani, Aram untuk Perjanjian Lama maupun dalam bahasa Yunani untuk Perjanjian Baru. Itulah sumber Alkitab yang otentik yang selalu dijaga oleh LAI.