"Dimanakah Sang Raja?"

Sapaan LAI

Raja Ngayogyakarta Hadiningrat (Daerah Istimewa Yogyakarta) 1940-1988 adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Lahir 12 April 1912 dan wafat 2 Oktober 1988. Bertahta setidaknya selama 48 tahun.

Beliau seorang raja yang sangat dicintai rakyatnya. Raja yang memiliki kedaulatan penuh atas wilayah kerajaannya, namun rela bergabung dengan negara Republik Indonesia yang baru merdeka 17 Agustus 1945. Idiom yang sangat terkenal adalah: "Tahta untuk rakyat."

Oleh karena jasa perjuangan yang sangat nyata bagi negeri Indonesia, dan juga kemampuannya yang mumpuni, berbagai jabatan pernah dipercayakan kepadanya. Sebagai Gubernur DIY (1950-1988), Menteri Negara Indonesia (1946-1949), Menteri Pertahanan Indonesia (1948-1949), Wakil Perdana Menteri Indonesia (1950-1951), Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia (1966–1973), dan Wakil Presiden RI (1973-1978).

Jasa-jasa baik dan kedekatannya dengan rakyat biasa sangat dikenang oleh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada hari pemakamannya di tahun 1988, saya adalah salah satu yang turut lebur di tengah suasana duka lautan manusia di seputar keraton Yogyakarta.

Suasana kehilangan dan kesedihan sangatlah terasa. Seolah posisinya tak tergantikan oleh siapapun. Kekuatan simbolik nan mistis seorang Sultan di kalangan rakyat Yogyakarta, menjadikan rasa kehilangan semakin mendalam.

Saat kedukaan yang mendalam menerpa hidup kita, seringkali muncul perasaan kehilangan harapan dan timbul keputusasaan. Bukankah demikian juga dengan kehidupan di tengah pandemi Covid-19?

Ada banyak berita duka. Ada banyak sahabat, famili, kenalan, dan sesama ciptaan Tuhan yang sakit bahkan wafat secara tak terduga. Lebih dari 1,5 juta manusia di dunia telah meninggal karena pandemi Covid-19.

Duka dan sedih mendalam, was-was dan khawatir mencekam, membuat hidup seolah di bawah malam panjang nan kelam. Tiada cahaya yang memancar, pun tiada figur pelindung yang nyata dan dekat dengan kita.

Di manakah Sang Raja? Menjadi pertanyaan retoris nan fana. Di manakah Raja penguasa kehidupan? Di manakah Raja pelindung dari maut. Di manakah Raja yang sungguh-sungguh memberikan pengharapan nyata akan hidup sejahtera di masa depan?

Minggu Adven sebagai Minggu penantian, menjadi pengingat mendalam atas peristiwa penantian hadirnya Sang Juruselamat dunia. Dalam ketidakpastian kita dituntun ke jalan di mana Tuhan sudah berada di depan kita.

Kehadiran Tuhan Yesus Kristus di tengah dunia mampu menjawab pertanyaan 'Di manakah Sang Raja." Dia sungguh nyata hadir di tengah kita, bahkan setelah Dia pergi ke Surga. Realitas bahwa Dia ada di tengah kita sulit untuk dibantah. Bersama Dia hidup kita sungguh bermakna dan berujung sebuah keyakinan: selalu ada pengharapan di dalam iman.

 

Salam Alkitab untuk Semua

 

Dr. Sigit Triyono