Dukacita, Sukacita, dan Pengharapan Jadi Satu di Desa Ujung Bayur

Dukacita, Sukacita, dan Pengharapan Jadi Satu di Desa Ujung Bayur

Pengalaman menyusuri Sungai Kapuas, menjadi momen berharga, khususnya saat kami menyerahkan Alkitab dan bagian-bagiannya hasil dukungan Program Satu Dalam Kasih LAI bagi umat Tuhan di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kegiatan yang berlangsung antara 2 sampai dengan 9 September 2019 ini menjangkau sekitar 135 gereja di pelosok Kapuas Hulu. 

Salah satu daerah pelosok yang menjadi tempat penyerahan Alkitab adalah Desa Ujung Bayur. Pada Jumat pagi, 6 September 2019, kami berangkat menggunakan mobil dari gereja GKMI Maranatha. Perjalanan mobil ditempuh selama sekitar satu jam hingga kami sampai di tempat penyeberangan perahu yang akan mengantar kami ke Desa Ujung Bayur. Jalanan yang kami lalui masih berupa tanah merah yang belum tersentuh aspal.Di kanan-kirinya tertutup hutan lebat.  

Sesampai di  penyeberangan kami harus menunggu speedboat yang akan mengantar kami menuju ke Desa Ujung Bayur. Empat puluh lima menit kemudian speedboat yang kami tunggu datang. Speedboat yang kami tumpangi kecil, hanya cukup untuk 4 orang saja. Saking banyaknya barang yang kami bawa membuat speedboat yang kami tumpangi sudah mulai miring, namun kami tetap teguh untuk melanjutkan perjalanan. Kurang lebih 30 menit kami mengarungi Sungai Kapuas hingga sampai ke Desa Ujung Bayur. Setibanya kami  di sana, kami menyempatkan diri hadir dalam ibadah tutup peti seorang warga jemaat yang baru saja meninggal karena kecelakaan speedboat.

Di tengah ibadah perkabungan tersebut, kesedihan dan sukacita bercampur menjadi satu. Tuhan telah memanggil pulang salah seorang umat-Nya. Namun, di sisi lain Firman Tuhan yang selama ini umat Tuhan nantikan akhirnya tiba. Ada yang pergi, tetapi ada pula yang datang. Kami merasakan kehadiran rombongan LAI ke Desa Ujung Bayur pada hari itu sangatlah tepat. Kesedihan yang dialami atas meninggalnya tokoh desa, terobati dengan kehadiran Firman Tuhan yang menjadi penghibur bagi umat Tuhan di sana. Kami bersyukur Desa Ujung Bayur yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dan Katolik telah disapa oleh Tuhan melalui kehadiran Alkitab dan bagian-bagiannya.

Semoga damai sejahtera, sukacita dan pertumbuhan iman terus hadir di tengah-tengah kehidupan jemaat Tuhan di desa Ujung Bayur.

Salam Alkitab Untuk Semua