Firman-Mu adalah Pelita dan Terang Bagi Jalanku

Firman-Mu adalah Pelita dan Terang Bagi Jalanku

 

Puji Tuhan, saya telah menerima Alkitab Braille," demikian ungkap syukur Ibu Puji seorang warga Gereja Kristen Jawa (GKJ) Jakarta. Beberapa waktu yang lalu Ibu Puji mendapatkan bingkisan dari Lembaga Alkitab Indonesia berupa 27 Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Aksara Braille. Seperti moto lembaga Alkitab di seluruh dunia: Alkitab untuk Semua, LAI melayani semua umat kristiani dari beragam latar belakang, tidak terkecuali mereka yang memiliki kebutuhan khusus. 

Semangat Ibu Puji boleh dikatakan luar biasa. Meskipun mengalami keterbatasan dalam penghilatan, karena beliau seorang tuna netra, namun beliau tidak pernah melewatkan satu hari pun tanpa mendengar dan kini membaca firman Tuhan. 

Bagi Ibu Puji, firman Tuhan bukan hanya ingin dinikmati dan direnungkannya sendiri. Ia dengan penuh semangat selalu ingin berbagi firman Tuhan tersebut dengan orang lain. Terutama anak-anak Sekolah Minggu. Di gerejanya Ibu Puji dikenal sebagai seorang yang mahir mendongeng, terutama kisah-kisah Kitab Suci. Bahkan Ibu Puji memiliki moto hidup: mendongeng dengan segenap hati. Ibu Puji demikian mencintai Tuhan Yesus dengan segenap hati dan jiwanya. Maka ia pun senang berbagi cerita dengan orang lain tentang Juru selamatnya.

Saat kami sampaikan bahwa, kisahnya menginspirasi banyak orang, Ibu Puji dengan rendah hati menyatakan,” Saya malah bingung, Mas. Saya tidak melakukan apa-apa kok malah disebut memberi inspirasi. Malah banyak teman menghubungi saya, menyampaikan bahwa saya masuk dalam media sosial LAI.”

Dalam percakapan dengannya, beliau mengungkapkan keprihatinannya bahwa generasi muda saat ini lebih memilih gadget dan televisi sebagai sarana menghabiskan waktu daripada membaca dengan teratur firman Tuhan dan menimba inspirasi dari dalamnya. “Anak-anak sekarang kalau ditanya pasti memilih gadget daripada cerita Alkitab, Mas,”katanya. 
Ibu Puji memandang bencana Covid-19 yang melanda seluruh dunia pada saat ini, seharusnya membuat orang sadar bahwa manusia tidak hanya bisa mengandalkan kebendaan semata. “Manusia bukan hanya hidup dari roti saja…”(Matius 4:4). Umat perlu dibangunkan kembali semangatnya dalam membaca Kitab Suci. 

Alkitab Braille kini menjadi teman Ibu Puji dalam menjalani kesehariannya. Termasuk mencari ide baru membuat dongeng untuk anak-anak dan remaja. Sekarang Ibu Puji bisa tahu, Firman Tuhan bukan saja bisa didengar, namun juga bisa ia baca sendiri. Mata ragawi Ibu Puji mungkin memiliki keterbatasan, namun mata batinnya telah melihat Sumber Terang Yang Sejati, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita. Sekarang dan seterusnya Ibu Puji boleh meyakini,” FirmanMu adalah pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku (Mazmur 119:105).

Salam Alkitab Untuk Semua