From God To God Digital Worshop Malino

Digital Workshop Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang diselenggarakan di Villa Reunion, Malino bertujuan untuk melayani pewartaan Kabar Baik di dunia digital. Pada acara ini ada tiga materi workshop yang ditawarkan yaitu videografi, desain grafis dan menulis. Gelaran yang berlangsung mulai dari 22-24 November 2019 ini diikuti kurang lebih 69 orang muda utusan dari berbagai denominasi gereja dan sekolah yang ada di Sulawes Selatan. Acara dibuka dengan Ibadah pembukaan oleh Pdt. Hendrikus (STT Intim). Renungannya mengingatkan bahwa manusia perlu merefleksikan Firman Allah yang telah menjadi manusia, dan manusia perlu mewujudkan cinta kasihNya dengan membaca Alkitab. Di tengah peradaban digital yang serba cepat perubahannya, Gereja perlu beradaptasi agar Gereja dan umat terjadi harmonisasi. Menurut Pdt. Hendrikus inisiatif LAI mengadakan kegiatan ini tepat sekali dan perlu didukung oleh gereja-gereja, sehingga para peserta, yang umum pemuda gereja mampu membuat konten yang menarik dan produktif sebagai wujud respon mencintai Tuhan. Setelah ibadah dilanjutkan dengan sambutan pembukaan dari Pengurus LAI yang diwakili oleh Kadep Layanan dan Pengembangan Digital, Victori E Saetakela, yang mewakili Sekretaris Umum LAI yang berhalangan hadir. Pesan yang disampaikan Pengurus LAI, bahwa dengan workshop ini diharapkan dapat mendorong kerjasama yang semakin kuat antara LAI dengan mitra-mitra termasuk Gereja-gereja dalam mewujudkan transformasi kehidupan umat yang lama menjadi yang baru, salah satunya melalui dunia digital. 
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan,  dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Tim. 3:15)
.
Petikan ayat tersebut menunjukkan akan pentingnya Alkitab bagi kehidupan umat, sekaligus Alkitab menjadi keniscayaan bagi seluruh Gereja dimanapun. Seiring berkembangnya era Digital, LAI terdorong untuk memberikan kontribusi bagi generasi muda sebagai wujud melaksanakan mandat Gereja-gereja yang diberikan kepada LAI  dapat dirumuskan menjadi formula “3:6:1”. Tiga artinya, LAI harus mengupayakan: (1) Availabilitas Alkitab, (2) Aksesibilitas Alkitab, dan (3) Kredibilitas Alkitab. Tiga hal ini akan terwujud dengan enam kegiatan utama LAI, yaitu: (1) Penerjemahan, (2) Produksi dan Penerbitan, (3) Penyebaran, (4) Upaya menjadikan Alkitab sebagai pedoman hidup umat, (5) Advokasi, dan (6) Pelayanan serta kesaksian Alkitab. 
Satu tujuan akhir semua mandat yang diberikan gereja-gereja kepada LAI adalah terjadinya transformasi personal dan kultural di kalangan umat percaya. Transformasi dalam arti terjadi perubahan signifikan dalam kehidupan lama menjadi kehidupan baru yang dekat dengan Tuhan dan menghadirkan damai sejahtera. Setelah sambutan Pengurus LAI disambung dengan Sambutan oleh Pdt. Atok Saramang,wakil Sekum PGIW Sulselbara menyampaikan bahwa tema Workshop Digital LAI  From God To God dimaknai bahwa Allah yang sudah memberikan kita akal budi maka perlu direspon dengan kesungguhan dalam mengikuti workshop ini.
.
Sebagai sambutan sekaligus membuka acara ini secara resmi ibu Marlen Naray dari Pembimas Kristen Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, mewakili Kakanwil menyampaikan bahwa teknologi adalah pemberian Tuhan, maka kita juga memberikan yang terbaik. Bersyukur dan berterimakasih atas kesempatan adanya kegiatan ini. Kini hanya dengan jari-jari kita dapat menguasai dunia. Dengan menguasai kemampuan  disain, mengolah foto, video, dan  menulis kita dapat menggunakan untuk menyampaikan hal-hal baik. Seiring kebijakan pemerintah dalam menghadirkan kehidupan digital yang sehat, yang terpenting adalah saring dan sharing informasi. Penguasaan teknologi bagi anak muda sangat cepat, sehingga di masa yang akan datang perlu juga pembinaan bagi orang tua agar tidak tertinggal dan dapat melakukan pengawasan bagi anak-anak. Suka tidak suka kemajuan teknologi cepat melesat. Dan secara resmi acara Digital Workshop LAI From God To God dibuka.

Salam Alkitab Untuk Semua

(Alex)