Kabar Sukacita

Kabar Sukacita

Minggu Adven 3 (Yesaya 12:2-6) 

Sahabat Alkitab, marilah kita berimajinasi sejenak. Bayangkan, anda sedang berada pada sebuah kondisi hidup yang kurang menyenangkan. Pada saat ini, anda mengalami sebuah atau beberapa permasalahan yang membuat anda tertekan secara mental dan iman. Bahkan, anda pun mulai mempertanyakan, “di mana Tuhan saat ini?”, “apakah Tuhan tidak memedulikan saya?” Kondisi ini berlangsung selama beberapa waktu, hingga anda merasa mulai pasrah menghadapi masalah tersebut. Namun, tanpa diduga, situasi hati dan iman anda mulai mengalami perubahan ketika muncul sebuah pemikiran yang lebih optimis dan teduh.  Anda merasa lebih siap karena adanya secercah harapan, meski permasalahan belum usai. Setelah anda merenungkan perubahan situasi diri anda, ternyata semua itu didapatkan setelah dua hari sebelumnya, anda mendengarkan sebuah pemaparan firman Tuhan.

Kondisi di atas memang hanya sebagai ajakan untuk berimajinasi, namun bukanlah tidak mungkin ada diantara kita yang pernah atau sedang mengalaminya secara konkret. Bahkan, kondisi demikianlah yang kurang-lebih dialami oleh orang Israel pada saat mendapatkan berita kenabian dari Yesaya. 

“Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai.“ –Yesaya 1:11

“Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan;” -Yesaya 2:11-12

Pada bagian-bagian awal surat Yesaya kita dapat melihat adanya teguran terhadap perilaku sosial dan spiritual bangsa Israel yang semakin menyimpang di hadapan Tuhan. Bahkan, nabi Yesaya pun menubuatkan tentang penghukuman yang akan mereka alami sebagai bentuk didikan dari Tuhan. Semua berita ini tentu mendatangkan ketakutan dan kecemasan pada diri orang Israel. Namun, seperti yang telah ditampilkan pada Yes. 12:1-6, bahwa Tuhan juga mengutus Yesaya untuk menyampaikan berita transformasi spiritual bagi orang Israel. Itulah sebabnya Yesaya berkata, “Pada waktu itu engkau akan berkata: "Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku.” Berita kedatangan Sang Juruselamat inilah yang tergenapi dalam diri Yesus Kristus.

Sahabat Alkitab, kedatangan Sang Juruselamat secara ideal dan konkret telah menghadirkan sukacita sebagai bagian dari harapan yang Ia bawa kepada dunia. Pada minggu ketiga inilah kita diajak untuk menghayati nilai sukacita yang Kristus hadirkan bagi anda, bagi saya, dan bagi setiap manusia serta segala kehidupan yang ada. Kedatangan-Nya ke dunia telah membawa harapan dan menghadirkan sukacita bagi setiap orang yang sedang berjuang untuk menghadapi berbagai tekanan, permasalahan, dan pergumulan. Namun, bagaimana kita menghayati nilai sukacita di tengah masa Adven ini?

Apabila anda sedang berjuang ditengah berbagai macam permasalahan atau pun anda merasa masih belum dapat melepaskan diri dari pergumulan yang telah berlalu, maka ingatlah berita pengharapan yang Kristus genapi melalui kedaatangan-Nya. Pada minggu ini, kita diajak untuk menyiapkan hati demi menerima kedatangan-Nya. Jangan biarkan segala kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan dari pergumulan menjadi penghalang bagi kita untuk mengalami kehadiran Kristus yang membawa harapan. 

Kiranya sukacita menjadi bagian dari persiapan setiap umat percaya dalam menyambut lahirnya Sang Juruselamat.