MUR

MUR

 

Mur berasal dari getah kuning kecoklatan dari batang dan cabang suatu pohon yang rendah yang disebut Commiphora myrrha atau Balsamodendron myrrha yang berasal dari Arabia selatan dan timur laut Afrika. Dalam bahasa Ibrani tanaman ini diberi nama mor. Mur merupakan bahan dasar untuk membuat minyak urapan yang dikhususkan untuk menguduskan Kemah Pertemuan, perkakas dan para imam (Kel. 30:22-33). 

Selain itu mur memiliki nilai yang tinggi karena memiliki aroma yang begitu wangi sehingga dapat juga digunakan untuk wangi-wangian perempuan (Est. 2:11) maupun kosmetik. Mur menjadi salah satu persembahan orang Majus kepada Yesus (Mat. 2:11), dan digunakan Nikodemus untuk mengurapi tubuh Yesus sebelum dikuburkan (Yoh. 19:39). Jika dicampur dengan anggur, mur dapat menjadi obat penawar rasa sakit, ini yang ditawarkan kepada Yesus pada saat di kayu salib, tetapi Ia menolaknya (Mrk. 15:22-23). 

Ada pendapat yang mengatakan bahwa mur yang dipersembahkan oleh orang Majus kepada Yesus melambangkan penderitaan dan kematian Yesus karena tubuh-Nya diurapi mur yang wangi pada saat dikuburkan. Namun, pendapat ini tidaklah mutlak bahwa mur merupakan lambang dukacita/perkabungan, karena mur juga dipakai sebagai parfum, kosmetik, dan obat.

 

Albert Tambunan dari berbagai sumber