NOMADEN (GEMBALA PENGEMBARA)

NOMADEN (GEMBALA PENGEMBARA)

 

Istilah “nomad” berasal dari bentuk Yunani kata Latin yang berarti “menggembalakan”. Orang nomad adalah gembala pengembara yang memindahkan keluarga dan ternak kambing domba mereka dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari tanah penggembalaan dan air yang baik. Mereka hidup di tenda-tenda dan hanya membawa pakaian dan perbekalan secukupnya. Mereka sering tidak mempunyai tanah namun mengklaim tanah yang mereka gunakan waktu itu, atau bahkan mengambil alih dengan paksa. Kadang-kadang mereka bermukim di suatu daerah sesudah membuat perjanjian dengan penduduk setempat (Kej. 13:5-18). Nomad pengembara yang pindah dan bermukim  sementara di suatu daerah mungkin membuat petani atau penduduk kota yang berdekatan cemas dan terdesak. Ini mungkin yang menjadi alasan mengapa di dunia kuno gembala nomad dianggap kelompok sosial yang lebih rendah dan menyebalkan (Kej. 46:34). Orang nomad dikenal karena kuat dan bebas. Mereka berhati-hati membaur dengan orang lain namun amat ramah kepada tamu (Kej. 18:2-8) dan mau melindungi mereka meski risikonya besar bagi mereka sendiri dan keluarga mereka (Kej. 19:4-8).

Migrasi orang nomad Semit dan Mesopotamia kuno ke arah barat, ke Kanaan, Gurun Selatan, dan Mesir terjadi secara teratur selama sejarah kuno. Sebuah migrasi seperti itu terjadi sekitar tahun 1500 SM dan mungkin termasuk Abraham dan Sara, nenek moyang orang Ibrani. Kitab Kejadian memberitahukan bagaimana orang Ibrani pindah dari satu tempat ke tempat lain, dalam rentang utara Siria (Haran) melalui Kanaan dan sepanjang jalan menuju Mesir (Kej. 42) ketika persediaan makanan menjadi sulit didapat di Kanaan.

Sesudah orang Ibrani meninggalkan Mesir (Kel. 12-14), mereka terus mengembara selama jangka waktu tertentu sebelum bermukim di Kanaan di mana mereka mengambil beberapa daerah dan kota secara paksa. Sesudah bermukim di Kanaan, mereka dikenal sebagai bangsa Israel, nama untuk Yakub yang juga disebut Israel (Kej. 32:22-28, 35:9-11). Sebagian nomad memiliki kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan kota sebab gaya hidup mereka yang bebas. Beberapa pemimpin Israel mengingatkan bahwa tinggal di kota dapat membuat orang menjadi “lembut” dan memberi mereka perasaan aman yang palsu. Gambaran nomad pengembara atau orang asing sering digunakan untuk melukiskan umat Allah (1 Taw. 29:15; Mzm. 39:13; lihat juga Flp. 3:20; Ibr. 11:13; 1 Ptr. 2:11).

 

Sumber: Alkitab Edisi Studi