Pembawa Kabar Baik

Pembawa Kabar Baik

 

Menjadi pembawa berita seperti yang kita saksikan di berbagai media sesungguhnya bukanlah hal yang mudah. Seorang pembawa berita memiliki tanggungjawab atas keabsahan berita yang disampaikannya. Itu sebabnya sangat penting bagi seorang pembawa berita menguasai materi yang akan disampaikan dan menguji kebenarannya terlebih dahulu. Jika seorang pembawa berita salah dalam menyampaikan informasi, maka dampaknya akan sangat besar bagi orang-orang yang mendengarnya. Hal ini didukung pula dengan keterbatasan pendengar dalam mencerna berita tersebut.

Dalam konteks kita saat ini, dimana bangsa kita sedang diterjang wabah Covid-19, kesalahan pemberitaan soal penyebaran virus corona dapat memicu kepanikan masyarakat. Contohnya, saat seorang reporter televisi menyampaikan soal pentingnya memakai masker dengan pemberitaan bahwa penyebaran virus corona dapat terjadi melalui udara, membuat masyarakat memborong masker secara besar-besaran.

Akibatnya, terjadi kelangkaan masker di pasar. Hal ini tentu bukan tujuan dari pemberitaan media massa. Di tengah situasi semacam ini, media arus utama harus menjadi medium konfirmasi dan verifikator informasi kepada masyarakat. Bukan sebaliknya, media memberikan makan pada rasa takut dan kekuatiran bagi banyak orang.

Peran seorang pembawa berita sangatlah penting. Merekalah penjaga pintu (gate-keeper) informasi yang layak dipercaya. Merekalah yang memilah dan mengurutkan fakta, propaganda, rumor, dan kecurigaan dan mengubahnya menjadi berita yang benar dan dapat dipercaya. Seorang pembawa berita dituntut untuk mampu mengubah kepanikan dan kekuatiran masyarakat menjadi penuh ketenangan dan kedamaian melalui berita-berita yang disampaikannya. Sekali lagi, seorang pembawa berita harus benar-benar menguasai isi (content) berita atau informasi yang akan disampaikannya melalui media apapun, karena dampak yang ditimbulkan dari berita-berita yang kita sampaikan merupakan tanggungjawab kita sepenuhnya.

Demikian juga dengan peran kita sebagai umat Tuhan di tengah masyarakat. Firman Tuhan dalam Yesaya 52:7-9 mengingatkan kepada kita bahwa sesungguhnya tugas kita juga adalah sebagai pembawa berita. Kita adalah reporter-reporter Allah yang diutus untuk memberitakan kabar baik tentang keselamatan dan menyampaikan kabar yang benar kepada sesama. Melalui berita yang kita sampaikan itu, Allah menghendaki agar umat-Nya tetap bertahan dan menaruh pengharapan kepada-Nya. Karena itu, berita yang kita sampaikan kepada khalayak haruslah berita yang benar dan sesuai dengan Firman Tuhan, yang membuat siapapun yang membaca dan mendengarnya menjadi tenang dan percaya kepada Allah sumber keselamatan kita. Kita semua tahu bahwa dalam situasi serba sulit seperti sekarang ini, tidak sedikit umat Tuhan yang hidupnya dipenuhi kegelisahan dan ketakutan, terlebih dengan banyaknya berita-berita dari berbagai sumber yang mereka baca dan dengar, disinilah kabar baik itu sangat dibutuhkan oleh umat Tuhan. Mari menjadi para pembawa berita yang baik kepada semua orang.