Pengobatan di Zaman Alkitab

Pengobatan di Zaman Alkitab

 

Ilmu pengobatan di Alkitab memang cocok dengan konteks zamannya dan diterangkan dengan istilah-istilah umum (Ams. 17:22; Yer. 46:11). Bengkak maupun luka diobati dengan minyak balsam (Yes. 1:6; Yer. 8:22; 51:8), dan “sebuah kue ara” dianjurkan Yesaya untuk mengobati barah Hizkia (Yes. 38:21). Orang Samaria yang baik hati memakai anggur dan minyak untuk mengobati luka korban (Luk. 10:34). Lalu, terdapat juga penyakit yang sepertinya tidak dapat disembuhkan, seperti halnya Mefiboset (2 Sam. 4:4). Dalam kitab Ulangan 28:27 ada kesan putus asa mengenai beberapa penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Terkadang pengobatan dikaitkan dengan takhayul, seperti usaha Lea dan Rahel memakan buah dudaim untuk meningkatkan kesuburan (Kej. 30:14-16).

Bangsa Yunani adalah yang mengembangkan ilmu kesehatan gigi, tetapi Mesir dan Fenisia membuat gigi palsu dari kayu atau gading. Bagi sebagian besar masyarakat kuno, satu-satunya solusi untuk sakit gigi adalah mengetuk gigi dengan palu atau memotong gusi yang terinfeksi dengan pisau.

Tabib pada zaman Alkitab memiliki keterampilan yang terbatas. Selain itu, banyak dari pengobatan mereka bersifat takhayul yang terkadang tidak ampuh (2 Taw. 16:12) atau bahkan membuat pasien kondisinya menjadi lebih buruk (Mrk. 5:26). Orang Yunani meningkatkan pengetahuan medis dan perawatannya, dan Hipokrates (460-370 SM) membuat peraturan bagi para tabib seperti halnya menjaga kerahasiaan pasien yang masih diikuti hingga saat ini. Ia menolak keyakinan yang menganggap penyakit akibat kekuatan adikodrati, tetapi dia mencari penyebab fisiknya.

Pada zaman Perjanjian Baru, kebanyakan tabib dikaitkan dengan Asklepius, dewa kesembuhan bagi bangsa Yunani-Romawi; simbolnya adalah ular yang membelit sebuah tongkat; hingga kini masih dipakai sebagai lambang umum profesi medis.

Bangsa Sumeria kuno menemukan pengobatan dari berbagai tanaman, termasuk dari kulit kayu dan daun pohon gandarusa yang berfungsi sebagai aspirin, serta minyak jarak sebagai pencahar. Bangsa Mesir juga mengembangkan zat hewani dan nabati untuk mengobati penyakit. Terdapat beberapa obat tradisional yang digunakan di Israel, termasuk minyak dan ramuan, seperti balsam dari Gilead (Yer. 8:22), tapal obat dari buah ara (Yes. 38:21), dan mur sebagai penghilang rasa sakit (Mrk. 15:23).



Dari berbagai sumber