Pertobatan Menghasilkan Sukacita

Pertobatan Menghasilkan Sukacita

"Banyak juga orang Farisi dan Saduki datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Tetapi waktu ia melihat mereka datang, ia berkata kepada mereka, "Kamu orang jahat! Siapa yang mengatakan bahwa kamu dapat luput dari hukuman Allah yang akan datang? Tunjukkanlah dengan perbuatanmu bahwa kamu sudah bertobat dari dosa-dosamu. Jangan sangka kamu dapat lolos dari hukuman dengan berkata bahwa Abraham adalah nenek moyangmu. Ingat, dari batu-batu ini pun, Allah sanggup membuat keturunan untuk Abraham! Kapak sudah siap untuk menebang pohon sampai ke akar-akarnya. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan dibuang ke dalam api. Saya membaptis kamu dengan air untuk menyatakan bahwa kamu sudah bertobat dari dosa-dosamu; tetapi yang akan datang sesudah saya, akan membaptis kamu dengan Roh Allah dan api. Ia lebih besar daripada saya. Untuk membawa sepatu-Nya pun saya tidak layak. Di tangan-Nya ada nyiru untuk menampi semua gandum-Nya sampai bersih. Gandum akan dikumpulkan-Nya di dalam lumbung, tetapi semua sekam akan dibakar-Nya di dalam api yang tidak bisa padam." (7-12).

Di tengah-tengah kegersangan rohani umat Israel, Yohanes datang menyerukan pertobatan seperti yang pernah dilakukan oleh Nabi Yesaya. Kehidupan ritual ibadah bukannya tidak ada dan tidak ditingalkan sama sekali oleh orang-orang Israel khususnya para pemimpin agama yaitu orang Farisi dan Saduki, hanya mereka telah kehilangan maknanya. Semua dilakukan hanya sebatas ritual agmawi semata, kosong, dan kehilangan arah. Itulah mengapa Yohanes dengan keras berkata kepada orang-orang Farisi yang ingin dibaptis olehnya, ia berkata, “Kamu orang jahat! Siapa yang mengatakan bahwa kamu dapat luput dari hukuman Allah yang akan datang? Tunjukkanlah dengan perbuatanmu bahwa kamu sudah bertobat dari dosa-dosamu…” Baptisan bukanlah hal baru bagi umat Yahudi, sebab setiap orang non-Yahudi yang ingin memeluk agama Yahudi harus melakukan baptisan. Orang yang berpindah menjadi beragama Yahudi itu disebut Proselit.

Baptisan yang dilakukan oleh Yohanes adalah baptisan yang melambangkan pertobatan. Oleh karena itu ia berseru, “Bertobatlah dari dosa-dosamu,.. karena Allah akan segera memerintah sebagai Raja!" Sebagai respon dari seruan itu banyak orang dari Yerusalem, dari seluruh negeri Yudea dan dari daerah-daerah di sekitar Sungai Yordan datang kepada Yohanes, mengaku dosa-dosanya, dan menerima baptisan. Baptisan adalah salah satu tanda yang kelihatan dari pertobatan yang terjadi di dalam hati yang tidak kelihatan. Tanda lainnya terlihat melalui perkataan dan perbuatan yang dilakukan setiap hari.

Pertobatan menghasilkan sukacita karena orang-orang yang bertobat dilepaskan dari segala dosa-dosanya, didamaikan dengan Allah sehingga terjadi pemulihan hubungan, hidup dalam kemenangan karena tidak lagi diperbudak oleh dosa. Tuhan Yesus berkata (Mat. 5:4), “Berbahagialah orang yang bersedih hati; Allah akan menghibur mereka!” Allah mengaruniakan kebahagiaan atau sukacita kepada orang-orang yang bersedih hatinya dan menyesal oleh karena dosa-dosanya.

Pertobatan memberikan sukacita kepada orang-orang di sekitar dan kepada alam karena orang yang bertobat mengalami kehidupan yang baru, kehidupan yang menghargai sesamanya dan alam sekitar. Orang yang telah hidup dalam pertobatan akan mengasihi sesamanya manusia dan menjaga serta memelihara alam sekitarnya.

Pertobatan menghasilkan sukacita besar di surga, Tuhan berkata, “Begitulah juga malaikat Allah gembira kalau ada satu orang jahat bertobat dari dosa-dosanya. Percayalah!” Tuhan bersukacita menyambut setiap anak-anak-Nya yang bertobat dan berbalik kembali kepada-Nya, kata-Nya, “Andaikata seorang dari kalian mempunyai seratus ekor domba, lalu ia kehilangan seekor -- apakah yang akan dibuatnya? Pasti ia akan meninggalkan domba yang sembilan puluh sembilan ekor itu di padang rumput, dan pergi mencari yang hilang itu sampai dapat. Dan kalau ia menemukan kembali domba itu, ia begitu gembira sehingga dipikulnya domba itu di bahunya, lalu membawanya pulang. Kemudian ia memanggil kawan-kawan dan tetangga-tetangganya, dan berkata, 'Mari kita bergembira. Dombaku yang hilang sudah kutemukan kembali!' Nah, begitulah juga di surga ada kegembiraan yang lebih besar atas satu orang berdosa yang bertobat, daripada atas sembilan puluh sembilan orang yang sudah baik dan tidak perlu bertobat."

Selamat Memasuki Minggu Adven Kedua

Salam Alkitab Untuk Semua