POSTING YANG PENTING, BUKAN YANG PENTING POSTING

POSTING YANG PENTING, BUKAN YANG PENTING POSTING

Sapaan Lai

Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Salah satu revolusi di era modern ini adalah perubahan sosio-kultural yang diakibatkan oleh kehadiran media sosial. Berbagai perilaku yang diekspresikan melalui tulisan, gambar, dan atau video serta diposting di publik melalui media sosial dapat menimbulkan banyak dampak.

Media sosial semula dimaksudkan untuk memudahkan komunikasi di antara manusia tanpa ada batasan struktural dan kultural. Namun, belakangan banyak timbul dinamika. Terlebih di era Pandemi Covid-19 yang memicu penggunaan jaringan komunikasi virtual berlipat kali intensitasnya.

Dalam salah satu publikasi diungkapkan bahwa orang Indonesia sangat mudah berbagi, termasuk berbagi hoax (kabar bohong) melalui media sosial. Banyak pihak yang tidak melakukan saringan dan pengecekan, begitu menerima kiriman kabar, langsung dengan semangat membagikannya kepada semua kolega.

Dampak dari kabar bohong yang tersebar sungguh bisa sangat destruktif. Orang benar bisa masuk penjara. Orang baik-baik bisa tercoreng nama baiknya. Orang yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba terseret urusan dengan penegak hukum.

Konon orang Indonesia juga termasuk yang "kurang sopan" dalam menyampaikan komentar-komentar di media sosial. Dalam keseharian berperilaku lembah lembut dan sopan, tetapi bisa menulis komentar yang sangat pedas, provokatif dan penuh kebencian.

Belum lagi banyak bentuk penipuan dengan menggunakan gambar profil orang yang punya banyak "teman" di media sosial. Saya sendiri pernah mengalami hal ini, di mana foto saya digunakan untuk menawarkan jasa kepada banyak kolega. Saya tidak mengetahui siapa orang yang menyebarkan dan apa motivasinya.

Pendek kata, di jagat media sosial begitu banyak perilaku yang sangat tidak etis serta berdampak buruk bagi kehidupan kita semua. Saat ini penting dan mendesak untuk selalu menyaring segala sesuatu baik yang masuk maupun yang keluar.

Ada baiknya kita selalu menimbang sebelum kita posting sesuatu ke media sosial. Pedoman sederhana berikut bisa menjadi pegangan kita bersama: (1) Apakah yang kita posting adalah sesuatu yang pasti benar? (2) Kalau yakin bahwa itu benar, apakah itu berguna bagi orang lain? (3) Kalau memang itu benar dan berguna, apakah itu penting bagi orang lain? (4) Kalau hal itu benar, berguna, dan penting bagi orang lain, apakah tidak ada pihak yang dirugikan? (5) Kalau hal itu benar, berguna, penting, dan tidak ada yang dirugikan, apakah waktunya memang tepat untuk mem-posting?

Lima pertanyaan di atas bisa menolong kita untuk lebih bijaksana dalam mem-posting sesuatu. Jangan asal posting, karena sesuatu yang kita anggap baik belum tentu itu benar, berguna, penting, dan tidak merugikan orang lain. Apalagi belumlah tentu waktunya juga pas untuk diposting.

Jangan sia-siakan jari kita mengetik dan mem-posting sesuatu yang tidak benar, tidak penting, tidak berguna, tidak menguntungkan orang lain, di waktu yang tidak tepat.

Lebih baik kita mem-posting nilai-nilai mulia dan universal dari Alkitab. Karena isinya pastilah benar, berguna, penting dan tidak merugikan orang lain serta selalu pas waktunya pagi, siang, atau malam.

Salam Alkitab untuk Semua.

Dr. Sigit Triyono