Ruang Bergembira

Ruang Bergembira

Segenap bumi sudah aman dan tenteram; orang bergembira dengan sorak-sorai (Yesaya 14:7)

Hari Anak Nasional tahun 2019 ini mengangkat sebuah tema “Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak” dengan slogan “Kita Anak Indonesia, Kita Gembira” begitu kata Lenny N. Rosalina, Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (sumber: https://www.antaranews.com/berita/942774/kpppa-hari-anak-nasional-2019-fokus-pada-peran-keluarga).

Untuk menjadikan anak Indonesia yang selalu bergembira maka dibutuhkan ruang-ruang bagi mereka untuk mengekspresikan kegembiraan bahkan ruang yang dapat membangkitkan kegembiraan dalam diri anak-anak. Ruang yang dimaksud tentu bukan ruang sebuah bangunan melainkan “ruang” di mana mereka bisa mendapatkan semua yang mereka butuhkan dan berhak mereka dapatkan sebagai seorang anak dalam tumbuh kembangnya seperti hasil dari Konvensi Hak-Hak Anak PBB yang dideklarasikan pada 20 November 1989. Di dalam ruang itu juga seorang anak dapat mengaktualisasikan dirinya secara utuh, menerima kasih sayang yang benar, diterima sebagai manusia seutuhnya, dan mendapatkan nilai-nilai yang akan dipakainya untuk berelasi dengan sesama manusia.

Sudahkah ruang bergembira itu kita sediakan bagi mereka? Pertanyaan ini diberikan kepada semua manusia dewasa secara khusus kepada kita sebagai orang percaya.

Tuhan Yesus begitu jelas menunjukkan sikap-Nya terhadap anak-anak. Dia memberi ruang yang begitu luas bagi anak-anak untuk mendapatkan kegembiraan mereka. Sikap itu pertama-tama Yesus tunjukkan dengan memberi peringatan keras kepada orang-orang agar tidak menyesatkan anak-anak kecil (Mat. 18:6), yang dalam kalimat positifnya dapat berbunyi, “Ajarkanlah anak-anak kecil itu hal-hal yang benar.” Masih pada ayat yang sama, Yesus juga menginnginkan agar anak-anak itu sedari kecilnya sudah mengenal dan mempercayai Diri-Nya (Tuhan). Pada ayat kesepuluh, Yesus mengingatkan agar siapa pun tidak boleh memandang rendah anak-anak, mereka hendaklah diperlakukan dengan penuh hormat selayaknya manusia dewasa, sebab di dalam tubuh kecil mereka juga Allah telah menaruh segala potensi dan karunia-Nya. Di ayat keempat belas, Yesus mengatakan bahwa Allah Bapa di sorga menginginkan keselamatan mereka. Kemudian dari Matius 19:13-15, kita melihat tindakan Yesus yang memberkati dan mendoakan anak-anak yang datang kepada-Nya. Di tengah orang-orang dengan budaya yang tidak memperhitungkan anak-anak seperti mereka memperhitungkan orang-orang dewasa khususnya laki-laki, Yesus tampil dengan memberi ruang gembira bagi anak-anak yang mana penerimaan, kasih, dan berkat-Nya nyata atas mereka. 

Tugas menyediakan ruang gembira itu sekarang ada pada kita, yaitu kita yang ada di rumah sebagai orang tua atau sanak-saudara, kita yang ada di sekolah yaitu para guru, kita yang ada di gereja yaitu gembala, pendeta, majelis, pengerja gereja, guru sekolah minggu, dan seluruh jemaat, dan kita yang ada di lingkungan masyarakat, berbangsa dan bernegara dalam segala keberadaan kita. Dengan menyediakan ruang-ruang kegembiraan di segenap bumi bagi mereka, maka kita telah membuat anak-anak Tuhan, anak-anak Indonesia menjadi anak-anak yang penuh kegembiraan.

Selamat Memperingati Hari Anak Nasional 
bagi seluruh Anak-Anak Indonesia.

Salam Alkitab Untuk Semua