Sharing Nilai-nilai Strategis Pelayanan Lembaga Alkitab

Sharing Nilai-nilai Strategis Pelayanan Lembaga Alkitab

Jumat 9 Agustus 2019 disela-sela UBS Publishing Institute yang berlangsung di GPA sejak 5 Agustus lalu, Dr. Mike Perreau, General Secretary UBS menyempatkan waktunya untuk memberikan sharing nilai-nilai strategis bagi pelayanan Lembaga Alkitab.
Sebelum Dr. Mike Perreau menjelaskan strategis UBS, Pdt. Dr. Ishak P. Lambe dan Drs. Sigit Triyono, MM., terlebih dahulu menjelaskan visi-misi dan program kerja LAI 2019 kepada Rev. Mattew, Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Malaysia, Organ YLAI, staf, dan karyawan LAI.

Dalam sesi sharing strategis, Mr. Mike Perreau menjelaskan ada tiga peluang besar yang masih dapat dikerjakan oleh Lembaga Alkitab, khususnya oleh LAI dalam melayani Gereja dan umat Kristiani di Indonesia, yakni: (1). Bidang
Penerjemahan, pekerjaan penerjemahan Alkitab masih mempunyai peluang terbesar dalam tugas pelayanan LAI. Mengingat jumlah suku bangsa dan bahasa yang belum memiliki penerjemahan Alkitab dalam bahasa lokal. Proyek penerjemahan Alkitab masih menarik perhatian para donatur untuk mendukungnya. (2) Penggalangan Dukungan, seiring dengan proses digitalisasi yang berakibat pada menurunnya penerimaan dari penjualan Alkitab, maka kegiatan Penggalangan Dukungan untuk memperluas jejaring, sehingga peluang untuk kegiatan penggalangan dukungan semakin terbuka lebar, misalnya memanfaatkan komunitas diaspora Indonesia yang ada di Singapura dan Australia. (3). Kolaborasi dengan berbagai sumber yang ada di lingkup kerja UBS, seperti untuk percetakan Alkitab kita bisa bekerjasama dengan Amnity Printing di Nanjing, China. Atau untuk digital resource center juga bisa bekerjasama dengan Lembaga Alkitab Afrika Selatan dan Lembaga Alkitab Belanda dapat membantu dan menolong serta mengarah lembaga alkitab nasional agar dapat mengembangkan teknologi informasi utk mendukung pelayanan.

Selanjutnya Pdt. Dr. Matthew  Lembaga Alkitab Malaysia (LAM), menjelaskan hubungan LAI dan LAM sudah lama terjalin melalui kerjasama, khususnya membantu penerjemahan Alkitab, penerbitan Alkitab, dan  penyebaran Alkitab bahasa Melayu. Rencana Presiden Joko Widodo memindahkan ibukota negara ke Kalimantan, ternyata telah membuat peluang dan sekaligus tantangan terhadap penyebaran Alkitab di Malaysia. Melalui kerjasama Lembaga Alkitab Malaysia dengan LAI diharapkan Alkitab dari Indonesia dapat tersebar luas ke seluruh umat dan komunitas kristen yang ada di Malaysia.

Diharapkan tiga nilai universal Lembaga- lembaga Alkitab seDunia, seperti (1) Keberanian, (2) Kesetiaan, dan (3) Pengorbanan dapat menjadi penyemangat bagi LAI dalam melakukan terobosan-terobosan untuk masa depan.[]