Tiada yang kekal kecuali perubahan dan Firman Tuhan

Tiada yang kekal kecuali perubahan dan Firman Tuhan

 

Judul di atas merupakan paradoks yang dihadapi oleh kita semua sekaligus ada pegangan yang pasti dalam menjelajahi ziarah kehidupan. Perubahan yang mudah dirasakan dan dilihat adalah yang bersifat fisik. Setiap kita mengenal perubahan fisik diri kita dan lingkungan kita masing-masing.

Saya ingat apa yang diceritakan Barack Obama saat berkunjung ke Jakarta dan ditanya tentang kondisi Jakarta dibandingkan dengan saat masa kecilnya. Dia bilang: "Dulu seingat saya gedung paling tinggi di Jakarta hanya dua, yaitu Sarinah dan Hotel Indonesia. Sekarang banyak sekali gedung tinggi di Jakarta."

Saat saya dua kali berkunjung ke Wamena Papua, yang pertama tahun 2005 listrik PLN rumusnya 1:2. Satu hari nyala dua hari padam. Saat saya berkunjung lagi tahun 2012 listrik PLN sudah nyala full sepanjang bulan dan tidak berlaku rumus di atas.

Pendorong perubahan terbesar adalah kemajuan teknologi. Bukan hanya mengubah hal-hal fisik namun merasuk sampai kepada perilaku, kebiasaan dan bahkan keyakinan masyarakat.

Saat saya berusia 11 tahun, 15 tahun, dan 18 tahun dimana saya lulus SD, SMP dan SMA, sudah banyak perubahan fisik yang terjadi. Apalagi di tahun 1982-1989 dimana saya kuliah S1 dan mulai beroperasinya personal computer (PC). Mesin ketik mulai ditinggalkan. 

Perubahan terus berlanjut dengan hadirnya internet yang banyak sekali membawa dampak merasuk sampai pada perilaku individu. Apalagi belakangan dengan adanya Artificial Intelligence. Tren penggunaan robot akan merambah ke wilayah privat.

Perubahan adalah bagian dari kehidupan. Namun janji Allah melalui firmanNya ternyata tidak berubah. Kasih-Nya kepada ciptan-Nya abadi. Semua boleh berubah namun tidak dengan janji akan kasih-Nya kepada kita umatnya.

Dalam kegalauan, kegelisahan, keresahan, kecemasan, kekhawatiran, dan berbagai ketidakpastian, sungguh kita sangat bersyukur karena ada pegangan yang pasti yaitu Firman Tuhan. Melalui itu kita mampu tegak berdiri dalam hempasan berbagai perubahan yang ada.

Lembaga Alkitab Indonesia akan tetap setia bersama semua mitranya menyediakan kabar baik bagi seluruh umat yang dikasihi-Nya. Dalam segala perubahan yang ada, adaptasi pasti sangat diperlukan untuk membuat kabar baik semakin menjangkau semua generasi. 

Salam Alkitab untuk Semua.

Dr. Sigit Triyono