TUJUH PULUH LIMA TAHUN MELAYANI BERSAMA

TUJUH PULUH LIMA TAHUN MELAYANI BERSAMA

Sapaan LAI

Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Tanggal 9 Mei 2021 Persekutuan Lembaga-Lembaga Alkitab Sedunia (United Bible Societies - UBS) berulang tahun ke 75. Tema yang diangkat adalah Serving Together. Kebersamaan sinergis menjadi kekuatan riil eksistensi tujuh puluh lima tahun UBS.

Lembaga Alkitab Indonesia sejak 1954 atau selama 67 tahun telah menjadi anggota lembaga persekutuan ini. Ada banyak sekali manfaat yang didapat, antara lain dukungan doa Lembaga-Lembaga Alkitab anggota UBS, dukungan sumberdaya, dukungan sharing pengalaman, dan dukungan peningkatan kapasitas serta kapabilitas pelayanan.

Kebersamaan tentu bukan saja dalam hal mendapatkan sesuatu namun juga kesempatan untuk memberikan sesuatu. LAI sejak dinyatakan mandiri di tahun 1996 sudah banyak berkontribusi terhadap UBS dalam hal sharing pengalaman, menjadi tuan rumah dalam acara-acara UBS, mendoakan sesama lembaga Alkitab, juga memberikan dukungan keahlian di bidang penerjemahan dan pencetakan Alkitab.

Melayani bersama merupakan suatu energi yang sangat kuat dan nyaris tak terbatas. Betapa tidak. Spirit melayani banyak sekali unsur memberinya. Bila setiap pihak berbagi sumberdaya tangible maupun intangible nya, maka hanya langit batasan dampaknya.

Melayani adalah juga "pikul salib" bagi setiap orang percaya. Dalam arti rela berkorban dan melepaskan kepentingannya demi pihak yang dilayani. Kekuatan yang nyata dalam menjalankan mandat melayani hanyalah dari Dia yang maha Agung. Tak ada batasan kekuatanNya.

Mengarungi 75 tahun perjalanan UBS adalah sepenggal rute jalan dari panjangnya perjalanan ke depan yang tak terhingga. Kekuatan Serving Together menjadi andalan untuk melangkah ke depan.

Masih banyak sekali pekerjaan yang merupakan penjabaran dari mandat bersama: penerjemahan, penerbitan, penyebaran, upaya menjadikan Alkitab sebagai pedoman hidup, advokasi dan pelayanan serta kesaksian Alkitab. The Bible for everyone atau "Alkitab bagi setiap orang" adalah idiom UBS sekaligus cita-cita yang ingin dicapai bersama. Tanpa spirit melayani bersama, mustahil hal itu akan terwujud.

Dalam skala mikro, di tahun delapan puluhan saya pernah mengalami jatuh bangun dalam dunia pelayanan mahasiswa yang sungguh hanya mengandalkan spirit melayani. Bermuka tebal dan berhati baja adalah ekspresi dari spirit melayani di tengah keterbatasan kapasitas dan kapabilitas mahasiswa kos-kosan. Bila saat itu sudah ada teknologi digital, tentulah dapat ditelisik jejak digital yang menggambarkan penyertaanNya. Saya sungguh bisa merasakan karena saya mengalami dan menjalankan spirit melayani dalam segala kondisi. 

Dalam skala global, UBS yang lahir di tahun 1946 menyatukan spirit melayani bersama di antara puing-puing Perang Dunia II. Di tengah pertikaian dunia, Lembaga-lembaga Alkitab nasional dari berbagai negara sepakat untuk mendirikan Persekutuan yang mampu memberikan pengharapan bahwa berdamai dan bersatu perlu dilakukan untuk masa depan dunia. Keberanian, pengorbanan dan kesetiaan menjadi fondasi bangunan UBS mula-mula.

Dalam konteks pelayanan di Indonesia, spirit melayani bersama dengan penguat nilai-nilai keberanian, pengorbanan, dan kesetiaan sungguh sangat relevan. Pekerjaan begitu banyak, sinergitas sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan segala talenta yang Tuhan sudah berikan.

Salam Alkitab untuk Semua.

 

Dr. Sigit. Triyono