Agrafa berasal dari bahasa Yunani yang berarti "tidak tertulis". Istilah ini mengacu pada perkataan-perkataan Tuhan Yesus yang tidak tercatat dalam keempat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes). Namun ditemukan dalam sumber-sumber lain seperti teks kitab perjanjian baru, manuskrip-manuskrip kuno, tulisan-tulisan Apokrifa (non-kanonis), sastra para rabi Yahudi, bahkan sastra arab.
Salah satu contoh terkenal dari agrafa adalah perkataan Tuhan Yesus yang dicatat oleh Paulus dalam Kisah Para Rasul 20:35: "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu bahwa dengan bekerja keras begini kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Lebih berbahagia memberi daripada menerima" Ucapan ini tidak ditemukan dalam Injil manapun, namun diakui oleh komunitas Kristen awal. Pada teks tersebut rasul Paulus jelas meminta jemaat untuk mengingat kata-kata Yesus sendiri: makarion estin mallon didonai e lambanein. Beberapa ahli berpendapat bahwa teks ini memiliki kemiripan atau kesejajaran makna dengan Matius 10:8, “Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang yang sakit kulit; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, berikanlah juga dengan cuma-cuma”.
Apa manfaat dan relevansinya bagi kehidupan beriman saat ini? Selengkapnya dapat Sahabat Alkitab simak pada program Bincang Alkitab yang telah tayang di kanal Youtube Lembaga Alkitab Indonesia.