PENERJEMAHAN
Pekerjaan penerjemahan Alkitab di Indonesia sudah berlangsung sejak abad ke-17, ketika seorang pedagang bernama Albert C. Ruyl menerjemahkan Injil Matius ke dalam Bahasa Melayu, dan terbit pada 1629. Sejak saat itu penerjemahan Alkitab terus bergulir, sampai dengan LAI berdiri pada 1954.Per November 2024, LAI telah menerbitkan:
- Alkitab Lengkap Bahasa Indonesia 5 terbitan
- Alkitab Lengkap: 38 Terbitan dari 38 Bahasa Daerah
- Testamen (PL/PB): 115 Terbitan dari 107 Bahasa Daerah
- Portion (bagian Alkitab): 340 Terbitan dari 79 Bahasa Daerah
Dalam menjalankan mandat penerjemahan, LAI tidak pernah bekerja sendiri tetap selalu bekerja sama dengan mitra-mitranya yaitu gereja dan lembaga/ organisasi Kristiani. Para mitra inilah yang menginformasikan kebutuhan di lapangan akan teks Kitab Suci dalam bahasa daerah tertentu, informasi tersebut akan dipelajari oleh LAI sebelum akhirnya diambil keputusan untuk memulai pekerjaan penerjemahan.
Dalam menerjemahkan ada dua sikap setia yang dipegang teguh oleh LAI, yaitu pertama, setia terhadap makna teks Alkitab dalam Bahasa sumbernya (Ibrani, Aram, dan Yunani), dan kedua, setia terhadap kewajaran bahasa penerima. Sebuah teks dianalisis maknanya, lalu dituangkan ke dalam bahasa penerima dengan memakai pola yang wajar dalam Bahasa tersebut.
PRODUKSI
- Alkitab cetak,
- Alkitab non-cetak, antara lain: Alkitab elektronik, Alkitab digital, Audio, dan Video,
- Alkitab dengan huruf Braille
PENYEBARAN
- Penyebaran secara komersial, melalui Penyalur Utama LAI dan Toko-toko Buku baik offline maupun online,
- Penyebaran secara cuma-cuma, melalui program Satu Dalam Kasih yang ditujukan khusus untuk umat Kristiani yang belum memiliki Alkitab karena keberadaannya di daerah terpencil yang belum terjangkau LAI, dan/atau yang kemampuan ekonominya terbatas
PELIBATAN
KESAKSIAN & PELAYANAN (MINISTRY)