Mengorbankan Manusia dalam Alkitab?
Sahabat Alkitab, mungkin istilah ‘kurban’ atau ‘korban’ bukan lagi sesuatu yang asing bagi kita. Apalagi, baru saja kita merasakan pula kemeriahan hari raya Idul Adha.
Tetapi tahukah kita, bahwa di dalam kehidupan kuno, pemahaman akan kurban berbeda dengan apa yang dipahami oleh kita di masa sekarang ini?
Pada Sabtu yang lalu, 15 Juni 2024 Kanal Youtube Lembaga Alkitab Indonesia telah menayangkan secara Live acara mingguan Seminar Alkitab yang tayang tiap Sabtu. Pada kesempatan ini, Bpk. Paskalis selaku narasumber memberi pemahaman kepada kita terkait ritual ‘Pengorbanan’.
Pada masa kini, kurban dianggap sebagai sesuatu yang bernilai untuk diberikan kepada orang atau pihak lain demi ‘hal lain’. Hal lain ini bersifat atau bernilai lebih besar dibandingkan yang dimiliki sebelumnya. Tentunya, ini sangat berbeda dengan apa yang dipahami dalam tradisi kehidupan ribuan tahun yang lampau. Pada masa itu, manusia mempersembahkan kurban sebagai aksi nyata dalam ritual keagamaan yang dilakukan kepada ilah, dewa, atau kekuatan-kekuatan magis tertentu yang mereka rasakan dan sembah pada masa itu.
Dalam kegiatan ritual ini, korban yang dipersembahkan bisa berupa makanan, barang-barang berharga, ataupun milik kita yang sangat bernilai seperti hewan ternak, hasil-hasil panen terbaik, dan lain sebagainya. Intinya, apa yang dituntut untuk dipersembahkan adalah sesuatu yang sangat matang, bernilai serta sangat berharga. Indikasinya ialah, segala sesuatu yang membuat kita berusaha sangat keras untuk mendapatkannya, itulah yang harus dipersembahkan. Dalam Alkitab, salah satu cerita terkait hal ini tercatat dalam kitab 2 Samuel 24:24.
Jadi, jika pemahamannya seperti ini? Apakah mungkin jika salah satu persembahan kurbannya adalah manusia? Inikah yang terjadi pada Abraham? Untuk memahami lebih dalam, mari kita telusuri di tayangan Seminar Alkitab yang tersedia di kanal Youtube Lembaga Alkitab Indonesia. Seminar Alkitab | Praktik Mengurbankan Manusia dalam Alkitab.
Salam Alkitab Untuk Semua.