Pagi hari sejak pukul 08.00 waktu setempat, Gedung Bunga' Lalan telah dipenuhi sebanyak 97 remaja dari berbagai sekolah di Rantepao, Toraja, dan sekitarnya. Mereka sedang bersiap untuk mengikuti kegiatan Literasi Digital, yang menjadi bagian dari rangkaian Pekan Alkitab Toraja 2025. Sementara para remaja sibuk mengurus pendaftaran, Kak Reggy Leo, narasumber kegiatan ini, tampak duduk di antara peserta, sesekali membaur dan berinteraksi dengan mereka maupun panitia. Pagi itu, kehangatan terasa menyelimuti kota Toraja yang dingin.
Pukul 09.00, seminar literasi digital kembali dimulai, Seluruh peserta antusias mengikuti dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh Kak Reggy. Dalam penyampaiannya, ia kembali memaparkan tentang cara membuat konten di media sosial dengan baik. Reggy Leo sendiri adalah seorang pembuat konten yang bernuansa Kristiani, di mana konten-konten yang dibuatnya banyak bertujuan untuk misi pengenalan akan Firman Tuhan. Ia menjelaskan bahwa setiap konten yang dibuatnya melalui proses panjang, dengan harapan dapat menjadi berkat dan menumbuhkan kecintaan pada nilai-nilai Firman Tuhan. Inilah yang menjadi landasan utama dari penyampaian materi yang dipaparkannya dalam seminar kali ini. Selain membuat konten, Kak Reggy juga menjabarkan tentang pilar-pilar literasi digital, agar peserta tidak hanya fasih secara teknis menggunakan media sosial mereka, tetapi juga bertanggung jawab dalam menggunakannya.
Seperti yang dilakukannya pada Pekan Alkitab Sungailiat, September 2025 yang lalu, ia merumuskan materi pilar-pilar literasi digital ini secara unik menjadi sebuah singkatan: C.A.B.E., yang terasa akrab di telinga. C.A.B.E. sendiri merupakan kepanjangan dari Cakap, Aman, Budaya, Etika, yang adalah bagian-bagian dari pilar-pilar literasi digital. Selain itu, Kak Reggy juga menjelaskan cara mencari bahan untuk konten dengan menggunakan aplikasi AI dari Lembaga Alkitab Indonesia, yaitu ALIN (Alkitab Interaktif). ALIN merupakan sebuah aplikasi yang dibuat untuk membantu penggunanya belajar dan mendalami Firman Tuhan. Setelah mendengar materi, peserta dipersilakan untuk berpraktik membuat konten visual menggunakan perangkat lunak di ponselnya masing-masing.
Tak terasa, sesi praktik berakhir, seluruh peserta berhasil membuat konten visualnya. Ternyata, mereka banyak bereksplorasi, dan menghasilkan konten dengan beragam variasi. Nampaknya, mereka betul-betul mencerna apa yang dijelaskan oleh Kak Reggy, narasumber kegiatan ini. Acara berakhir, sekaligus diumumkan hasil konten yang terbaik.
Semua orang bersukacita, dan pulang dengan membawa bekal ilmu dan pengetahuan yang baru seputar pembuatan konten dan literasi digital. Harapannya, anak-anak muda di Toraja dapat menjadi berkat, mengabarkan nilai-nilai firman Tuhan melalui media sosial mereka.
Salam Alkitab Untuk Semua