Rantepao, 2–5 Oktober 2025 — Semangat kebersamaan terasa di Rantepao selama berlangsungnya Pekan Alkitab Toraja 2025, sebuah rangkaian kegiatan edukatif melalui Pameran Museum Alkitab dan produk-produk LAI yang digelar agar jemaat dapat lebih mengenal firman Tuhan dan cerita-cerita Alkitab, juga menumbuhkan semangat literasi melalui Seminar Literasi Digital serta semangat nasionalisme di kalangan masyarakat Toraja melalui Seminar bertajuk Kebangsaan. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh umat dari berbagai wilayah di Toraja dan kalangan mulai dari anak-anak, pemuda, hingga orang tua. Sesuai dengan tema besar LAI, yaitu “Spiritualitas Alkitab” (Amsal 8), adanya Pekan Alkitab diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperdalam pemahaman Alkitab sekaligus mengembangkan potensi diri sebagai sebuah landasan hidup beriman.

 

Pameran Museum Alkitab dan Produk-produk LAI

Kegiatan dimulai dari pukul 09.00-18.00 WITA. Para pengunjung mendapatkan pengalaman baru melalui benda-benda yang ada dalam Alkitab, seperti cambuk dan paku penyaliban Tuhan Yesus; Urim dan Tumim; Sangkakala; sampai Alkitab-alkitab berbahasa daerah. Yang menariknya, peserta diberi kesempatan untuk mencoba meniup Sangkakala. Kebanyakan dari mereka tidak bisa meniupnya karena ternyata ada cara tersendiri untuk dapat Sangkakala itu berbunyi. Tidak hanya anak-anak sekolah yang tertarik melihat benda-benda museum yang dipamerkan, namun orang dewasa juga. Bahkan tak jarang, orang tua datang dengan membawa keluarga supaya anak-anak mereka dapat melihat langsung apa yang selama ini hanya mereka dengar atau baca dari buku cerita dan Alkitab. Selain dapat melihat pameran benda-benda Alkitab, pengunjung dapat juga membeli produk-produk LAI, seperti Alkitab, komik Alkitab, bahan ajar Sekolah Minggu dan masih banyak yang lainnya, tentunya dengan harga hemat hingga 50 persen.

 

Seminar: Menambah Wawasan serta Semangat Cinta Tanah Air Umat Tuhan

Rangkaian kegiatan diawali ibadah pembukaan disusul dengan Seminar Penjemaatan Terjemahan Baru 2 (TB2) yang membahas bagaimana Alkitab sampai di tanah air serta betapa pentingnya Alkitab TB2 yang telah dibahasakan dengan bahasa yang lebih sederhana agar semua generasi dapat lebih memahami firman Allah. Sebagai narasumber Pdt. Anwar Tjen, Ph.D. cukup menjawab pertanyaan-pertanyaan umat soal mengapa Alkitab perlu diperbaharui.

 

Hari kedua diadakan Seminar Literasi Digital bersama kak Reggy Leo. Sebagai narasumber, kak Reggy mengajak peserta, khususnya kalangan muda, untuk bijak dan cerdas menggunakan teknologi informasi agar tidak mudah terjebak berita hoaks yang banyak tersebar di media sosial. Tidak hanya memaparkan materi, kak Reggy juga mengajak para peserta untuk membuat konten dengan memanfaatkan aplikasi ALIN LAI. Tentunya ada hadiah yang tersedia bagi peserta dengan konten-koten menarik.

 

 

Guna menumbuhkan semangat sebagai pemuda-pemudi Indonesia, diadakan pula Seminar Kebangsaan yang menjadi momen reflektif bagi generasi muda agar dapat bermakna bagi masyarakat juga gereja. Seminar ini dibawakan dengan apik oleh Bapak Ulbrits Siahaan.

 

Lomba-Lomba: Ekspresi Iman dalam Kreativitas

Selain seminar, Pekan Alkitab Toraja juga dimeriahkan oleh berbagai lomba kreatif yang menampilkan talenta dan semangat peserta dari berbagai usia.

Lomba Merangkai Bunga yang melambangkan keindahan ciptaan Tuhan dan ketekunan dalam pelayanan. Sekedar informasi, bunga-bunga yang dirangkai adalah bunga-bunga segar. Kegiatan ini diikuti oleh para ibu-ibu yang dengan sukacita memberikan karya-karya terbaiknya.

 

Lomba Mewarnai bagi anak-anak TK dan SD menjadi ajang yang penuh warna dan keceriaan, menanamkan nilai-nilai iman sejak dini melalui karya seni.

 

Lomba Membaca Mazmur Indah bagi siswa-siswi SMP di Toraja, memperlihatkan ketulusan hati para peserta dalam menyampaikan firman Tuhan dengan penghayatan dan ekspresi yang mendalam.

 

Siswa-siswi SMA di Toraja juga tak ketinggalan untuk ikut memeriahkan Lomba Bercerita dalam Bahasa Toraja berdasarkan “Kareba Melo Dibeloi”. Sejak pagi, puluhan siswa-siswi ini sudah berkumpul di Gereja Toraja Jemaat Rantepao dengan berbagai kostum unik serta dandanan menarik untuk mempertunjukkan kebolehan mereka. Karena banyak yang bagus, para juri sampai bingung menentukan mana sang juara itu. Akhirnya didapatkan tiga pemenang sesuai keputusan dewan juri.

 

Kaum bapak juga tidak mau ketinggalan, mereka juga antusias mengikuti Lomba Membaca “Sura'Madatu”. Dengan gaya dan ciri khas masing-masing, mereka saling menunjukkan penampilan terbaiknya.

 

Pada akhirnya, seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan ibadah syukur bersama, diiringi doa dan pujian dari berbagai perwakilan umat. Dilakukan pula penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba. Dalam suasana penuh sukacita, para peserta diajak untuk membawa pulang semangat baru: menjadikan firman Tuhan sebagai pelita yang menuntun langkah dalam keluarga, gereja, dan masyarakat. Ketua panitia kegiatan ini, Pdt. Sufriadi Mei Suhendra merasakan syukur karena boleh diberikan kesempatan menjadi tim kerja Pekan Alkitab Toraja, harapan beliau agar kegiatan seperti ini dapat mendekatkan umat pada Alkitab.

 

 

Sahabat Alkitab, nantikan jadwal terbaru untuk Pekan Alkitab selanjutnya yang akan diadakan di Manado bulan November mendatang. Salam Alkitab untuk Semua! [ZVP]