Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Air adalah energi. Air adalah juga kehidupan. Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Sebanyak 55-60 persen dari total berat tubuh pria dewasa adalah air, sementara pada perempuan dewasa kandungan air di dalam tubuhnya sebanyak 50-60 persen dari total berat tubuh.
Sejarah perjalanan manusia banyak sekali diwarnai dengan berbagai dinamika yang berhubungan dengan jauh dan dekatnya air. Banyak nama daerah yang mengandung unsur air. Di Jawa Barat ada Ciamis, Cisarua, Cibubur, dan Ci yang lain. Ci berasal dari Cai yang dalam bahasa Sunda berarti air.
Di NTT ada daerah dengan nama Oepura, Oebufu, Oebobo, Oesapa, Oetete, Oetona, Oeba, Oelon, Oebolifo dan Oebelo. Oe dalam bahasa setempat berarti air. Pertanda manusia tak bisa lepas dari sumber air.
Saya pernah menjalani tugas pelayanan pelayanan di Rwanda, negeri Afrika yang sering dilanda kekeringan di musim kemarau. Saya bertemu dengan banyak penduduk di Kota Swogyee, yang sangat berharap memiliki sumber air yang bisa memenuhi kebutuhan hidup secara terus-menerus sepanjang tahun. Pemerintah dan Gereja-gereja mengupayakan dengan serius ketersediaan air untuk rakyat dengan membangun waduk dan membuat banyak penampungan air hujan.
Saat masih berusia 8-10 tahun, saya selalu lari keluar rumah (sering tanpa pakaian sama sekali) begitu hujan datang. Bagi anak-anak di kampung saya, hujan adalah wahana yang sangat menyenangkan untuk bermain. Maklumlah kami hidup di daerah kering yang curah hujannya tidak sebanyak di Bogor. Meskipun tidak sekering Kupang maupun Rwanda.
"Sumber air su dekat" adalah ungkapan sukacita anak-anak di daerah kering, seperti di Kupang dan sekitarnya, saat menyambut bantuan infrastruktur yang memungkinkan air bersih tetap tersedia sepanjang tahun.
Suatu ironi sering terjadi karena di daerah-daerah kering, penggunaan air secara sangat efisien sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Di sisi lain ada banyak daerah yang melimpah airnya namun tidak menggunakan air dan menjaga sumber air dengan bijaksana.
"Sumber air su dekat" adalah juga harapan dan cita-cita Lembaga Alkitab Indonesia. Dalam arti Firman Allah, yang adalah sumber air hidup, harus semakin dekat dengan umat di manapun mereka berada.
Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab harus terus didekatkan kepada umat dengan berbagai cara dan upaya. Dengan demikian umat akan dimudahkan untuk membaca, menghayati dan mempraktikkan dalam hidup keseharian.
Kita berharap akan terjadi transformasi personal dan kultural, sebagai hasil praktik nilai-nilai yang terkandung di dalam Alkitab. Itulah mengapa menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan berbagai platform dan format media di era digital ini sebagai sarana penyebaran Firman Allah.
Mendekatkan jarak Firman Allah dengan umat akan terus diupayakan tanpa henti oleh LAI dan semua Mitra, agar Firman Allah hanya sejauh jari-jari tangan. Pada saatnya semua akan serempak berkata: "sungguh sumber air (hidup) su dekat!"
Salam Alkitab untuk Semua.
Dr. Sigit Triyono