BABEL

Berita | 16 Oktober 2021

BABEL


 

Di dalam Alkitab, Babel mengacu pada kawasan Mesopotamia yang disebut Babel, dan juga ibu kotanya. Dalam bahasa Akadia kuno, Babel berarti “gerbang dewa”. Orang sudah tinggal di kawasan Babel sejak tahun 5000 SM. Namun, bukti tertulis pertama dari Babel berasal dari sekitar tahun 2200 SM.

Sesudah tahun 2000 SM, orang Amori mulai menguasai Babel. Raja Amori yang terkenal adalah Hammurabi (1792-1750 SM), seorang raja yang kuat yang menyatukan banyak negeri kecil di Babel. Hammurabi terkenal karena Kitab Undang-undang hukum memakai namanya. Bentuk, gaya, dan isi kitab itu mirip dengan hukum Ibrani, namun ada juga perbedaan yang jelas. Babel terkenal di dunia kuno sebagai pusat tulisan dan keilmuan. Di sana astrolog kuno mempelajari bintang-bintang dan gerakan planet-planet, kemudian membuat prediksi tentang masa depan (Yes. 47:13).

Selama Salomo menjadi raja Israel (970-931 SM), Babel bukanlah ancaman militer yang berbahaya. Negeri itu menjalin perdagangan dengan negeri-negeri yang terletak di sebelah barat, termasuk Mesir dan Israel. Sekitar tahun 750 SM, Babel mulai berpengaruh lagi, sejak pemerintahan Raja Nabonassar (747-734 SM). Pada waktu itu, kerajaan Asyur yang kuat menguasai Babel, meski sebagian pemimpin Babel memberontak melawan Asyur. Ketika Hizkia memerintah Yehuda, Merodakh Baladan II, raja Babel, mengirim utusan-utusan ke Yerusalem untuk meminta bantuan. Hizkia menyambut baik utusan-utusan itu dan memperlihatkan kepada mereka barang-barang berharga di Bait Allah dan istana raja. Saat itu, Nabi Yesaya memperingatkan Hizkia bahwa kelak Babel akan menyerang Yerusalem dan mengirim penduduknya ke pembuangan (Yes. 39:1-7).

Raja Babel, Nebukadnezar (juga dikenal sebagai Nebukadrezar), mulai berkuasa tahun 605 SM. Di bawah Nebukadnezar, Kota Babel menjadi kota yang indah, dengan banyak kuil yang mengesankan, jalan yang lebar untuk parade-parade besar, dan taman-taman gantung yang terkenal. Nebukadnezar memimpin penyerangan ke Yehuda, yang disebut-sebut oleh Yesaya. Orang Babel menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah, mengangkut barang-barang berharganya, dan menawan banyak penduduknya ke pembuangan di Babel (2 Raj. 24:10-25:21).

Raja Babel yang terakhir adalah Nebonidus (555-539 SM). Ia seorang pemimpin yang buruk dan sering tidak hadir dalam waktu yang lama, sehingga Babel menjadi negeri yang lemah. Tahun 539 SM, Koresh, raja Persia, mengalahkan Babel. Ia mengizinkan orang Israel yang tinggal di Babel kembali ke Yehuda.

Nabi-nabi PL menggambarkan pembuangan di Babel itu sebagai hukuman atas dosa umat (Yes. 47:5-6; Yer. 13:15-20, 25:1-11). Dalam PB, Babel adalah julukan yang diberikan kepada kerajaan dan kota yang menentang Allah dan umat-Nya (Why. 14:8, 17:5, 18:2, 10, 21). Namun, Babel mungkin cuma sebuah nama sandi untuk Roma dan kekaisaran Romawi (lihat 1Ptr. 5:13).

 

Sumber: Alkitab Edisi Studi

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia