Salah satu sifat manusia yang sering kita alami adalah ketidaksabaran dalam mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Saat berdoa kita meminta Tuhan mengabulkan permohonan kita. Namun yang sering kita abaikan adalah kita tidak sepenuhnya menyerahkan doa-doa kita dengan ikhlas kepada Tuhan. Artinya kita masih ingin mengatur Tuhan kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan permohonan kita. Lucu, bukan? Kita yang meminta, tetapi kita juga yang mengatur kapan harus dikabulkan.
Penulis Kitab Pengkotbah selalu mengingatkan kepada kita bahwa kehidupan alam semesta dan segala makhluk hidup didalamnya berada di bawah kendali Tuhan. Hokum alam tidak terjadi dengan sendirinya, perputaran waktu dan pergerakan tata surya dalam semesta ini berputar dan bergerak secara teratur. Ketika salah satu bagian terkecil saja dari tata surya bergerak di luar jalurnya, maka kehancuran akan terjadi karena tata surya yang lainpun akan terkena dampaknya. Kapan bintang-bintang atau planet-planet berputar, dalam hitungan seperberapa detik dia harus berotasi, semua sudah diatur dan semua ada waktunya. Sama seperti jantung kita. Kapan detak jantung kita berdenyut, setiap berapa detik dia berdenyut semua sudah ada waktunya. Ketika satu detik saja jantung kita berhenti, maka para medis sudah harus bersiap menjalankan tugasnya. Demikianlah Pengkhotbah menggambarkan bahwa segala sesuatu di bawah matahari ada waktunya. Pemilik dan penentu waktu adalah TUHAN.
Sahabat Alkitab, saat ini banyak diantara kita yang mengalami pergumulan hidup yang berat, apalagi dampak dari pandemic COVID-19, telah membuat perputaran roda kehidupan dan perekonomian membuat semua bidang kehidapun menjadi terganggu. Ibarat satu bintang di galaxy yang berhenti berputar, demikian juga kehidupan kita ikut berhenti berputar. Ya, wabah ini telah mengacaukan pergerakan kehidupan seluruh semesta. Tapi siapakah yang dapat mengatur kapan semua akan berakhir, kapan kita mendapat kehidupan yang layak seperti dulu lagi, kapan kita bisa keluar dari persoalan hidup kita saat ini? Ingatlah hanya Tuhan yang dapat mengaturnya. Kita boleh meminta dan memohon melalui doa-doa kita, namun mari kita belajar meminta dalam keikhlasan dan mengembalikan semua itu pada keputusan Tuhan. Demikian juga dengan doa-doa yang kita sampaikan melalui Hari Doa Alkitab yang mulai kita rayakan di bulan September ini, kiranya HDA juga dapat kita lakukan dengan kesadaran bahwa sejarah perjalanan Alkitab hingga saat ini tidak luput dari waktu Tuhan. Percayalah, Ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk menuai.
Salam Alkitab Untuk Semua.