Praktik sunat menimbulkan perdebatan dan perpecahan di kalangan jemaat Kristen perdana. Sejumlah orang Kristen Yahudi yang hidup menurut hukum Taurat berpendapat bahwa mereka dan setiap pengikut Kristus yang bukan orang yahudi harus menaati seluruh hukum Taurat dan melakukan kewajiban ritualnya, termasuk sunat. Inilah yang terjadi dalam pembacaan kita saat ini. Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan bahwa keselamatan itu akan dkperoleh jika melaksanakan adat istiadat yang diwariskan Musa yakni SUNAT. Hal ini kemudian ditentang oleh Paulus dan Barnabas. Dengan keras mereka melawan pemahaman tentang keselamatan melalui sunat.
Di tengah-tengah perdebatan itu mereka terus menceritakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah, mereka bercerita tentang segala sesuatu yang Allah lakukan melalui mereka. Meskipun tetap saja menimbulkan kecaman dan perdebatan dari orang-orang Farisi kepada mereka. Bagi mereka keselamatan adalah mutlak dari sebuah nilai-nilai yang harus diwariskan dari Hukum Musa. Namun Paulus dan Barnabas tetap saja gigih dalam pemberitaan kabar keselamatan. Bahkan Petrus pun dengan lantangnya bicara bahwa kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan keselamatan adalah sama bagi setia orang. Entah itu orang yang bersunat ataupun tidak. Di sini jelas bahwa apa yang disampaikan pekabar-pekabar Injil ini adalah bahwa semua orang yahudi maupun bukan Yahudi diselamatkan oleh iman atau kasih karunia, bukan karena melakukan hukum-hukum atau upacara keagamaan tertentu.
Semangat paulus dan kawan-kawan inilah yang harus dimiliki oleh kita. semangat untuk menyampaikan bahwa keselamatan itu karena iman akan Kristus. Bukan karena terbuai dengan rutinitas ritual gereja ataupun hukum yang kadang-kadang membatasi rencana menghadirkan keselamatan. Kita belajar dari Firman saat ini, bahwa keselamatan itu harus digaungkan, digemakan, diteruskan sampai ke telinga umat yang belum mendengar akan KABAR BAIK itu. Sebab keselematan adalah milik semua orang, bukan karena tradisi yang mengikat. Keselamatan tidak membedakan melainkan menyatukan. Keselamatan tidak ada batas melainkan melampaui batas. Dengan cara apa kita hadirkan keselamatan itu? Kerja dan pelayanan kitalah sarana untuk menyampaikan tentang keselamatan itu. Kerja kita adalah amanah besar dari Tuhan. Melalui tangan kita, kita berbagi keselamatan. Melalui mulut kita, kita gemakan tentang Kristus, melalui kerja kita, kita selamatkan jiwa yang haus akan keselamatan. Tuhan menolong kita agar terus bergiat kerjakan keselamatan tanpa batas. Amin.
Salam Alkitab Untuk Semua