Berbahagia dalam pencobaan

Renungan Harian | 12 Desember 2020

Berbahagia dalam pencobaan

Diawali dengan kata Berbahagialah, pembukaan perikop ini senada dengan Yakobus 1:1, ajakan untuk berbahagia meski mengalami pencobaan,  kembali diserukan oleh Yakobus kepada kedua belas suku di perantauan. Seruan Yakobus ini memberikan gambaran keadaan yang dihadapi oleh kedua belas suku tersebut, yaitu situasi penuh pencobaan.

Menurut KBBI, pencobaan :  berarti proses, cara, perbuatan mencoba atau mencobakan. Dalam perikop pembacaan ini dikatakan bertahan dalam pencobaan, dapat dimaknai bertahan dalam proses.

Berada dalam sebuah proses penuh tekanan tentu bukan sebuah keadaan yang nyaman. Manusia pasti akan selalu berusaha mencari cara untuk dapat segera keluar dari dalamnya dan bahkan tidak sedikit pula yang memilih jalan pintas. 
Ada kecenderungan lain dari manusia, bila sedang berada dalam kondisi penuh tekanan,  alih-alih melihat kedalam diri sendiri, manusia dengan mudah menunjuk pada Tuhan sebagai pihak yang paling bertanggungjawab, padahal Tuhan tidak pernah mencobai siapapun (13).

Apa yang membuat manusia jatuh dalam berbagai pencobaan?, keinginan manusialah yang membawanya masuk/jatuh dalam berbagai pencobaan. Keinginan yang seperti apa ?, tentu keinginan-keinginan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Keinginan yang tidak diletakkan dibawah terang firman Tuhan. Keingingan-keinginan seperti itulah yang bila dibuahi akan melahirkan dosa dan maut pada akhirnya (14-15). Maut yang dimaksud adalah matinya kepekaan kita terhadap hal-hal yang mendatangkan dosa.

Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik bagi manusia. Bukan hanya terbaik tetapi sempurna dan itu diberikanNya atas kehendakNya sendiri bukan hasil usaha kita manusia, itulah Kasih karunia Allah.  Semua yang sempurna itu diberikanNya dengan satu maksud, menempatkan manusia pada tempat yang utama diantara semua mahluk ciptaanNya (17-18)

Nasihat Yakobus untuk kita berbahagia bila berada dalam pencobaan, mengajak kita untuk melihat pencobaan atau kondisi penuh tekanan sebagai kesempatan memeriksa diri dan perbuatan kita dan juga menerimanya sebagai sebuah proses yang Tuhan ijinkan untuk kita jalani, agar kita menjadi anak-anak Tuhan yang tahan uji dan peka terhadap keingingan-keinginan yang mendatangkan dosa atas diri kita.

Diproses oleh Tuhan itu memang ngeri-ngeri sedap, tetapi berbahagialah ketika Tuhan masih menegur kita melalui proses kehidupan, khawatirlah ketika teguran-teguranNya tak lagi mampu kita tangkap, mungkin kita telah berjalan terlalu jauh dariNya.

Salam Alkitab untuk semua.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia