Yesaya mengingatkan bahwa kita manusia hanyalah tanah liat dan Tuhan yang merancang dan membentuk kemudian menghembuskan nafas kehidupan. “Tetapi Engkau, ya Tuhan, adalah Bapa kami, kami tanah liat, dan Engkau yang membentuk kami; kami semua adalah buatan tangan-Mu” (Yesaya 64:8). Sebagai tanah liat kita tidak mempunyai kuasa apapun, Tuhan sebagai sang Pencipta sangat mengenal jenis tanah liat dan membentuk tanah liat itu dengan seindahnya. Karenanya bukan kehebatan kita yang bisa membuat kita baik namun semata-mata hanya karena kehebatan Tuhan yang membentuk kita mejadi bejana-bejana yang indah.

Pada saat kita merasa hancur, rusak dan membutuhkan pertolongan sebagai sang Pencipta Tuhan selalu akan peduli dan memiliki rencana yang terbaik buat kita. Karena Dialah yang membentuk kita agar senantiasa disempurnakan sesuai kehendak-Nya. Untuk menjadi bejana yang indah dan berharga tentu ada proses dan terkadang proses yang dijalani tidak mudah bahkan menyakitkan. Dalam pembentukan Tuhan ada saatnya kita menikmati berkat, pertolongan dan mujizat, tetapi ada juga masa di mana kita diperhadapkan pada situasi-situasi sulit yang seolah-olah tidak ada jalan keluarnya. Hal ini juga menjadi ujian bagi kita apakah dapat bertahan atau gagal dengan memberontak kepada Tuhan seperti bangsa Israel saat itu. Kita harus tetap taat dan percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana yang indah buat hidup kita.

Sebelum diselamatkan melalui Yesus Kristus di atas kayu salib kita adalah manusia berdosa dan melalui kasih karunia dan karya penyelamantan-Nya kita telah dibenarkan dan ditebus. Keselamatan yang sudah kita terima harus kita syukuri dengan hati yang takut dan gentar akan Tuhan dengan cara selalu taat, berserah dan hidup seturut Firman-Nya. Dengan demikian kita dapat menjadi bejana-bejana yang indah sesuai rancangan sang Pencipta.

Salam Alkitab Untuk Semua