Tidak ada yang abadi di bawah kolong langit ini. Hari berganti hari, tahun berganti tahun. Hari kemarin adalah sejarah, hari esok adalah harapan. Pasang surut di dalam kehidupan adalah hal yang biasa terjadi. Tidak selamanya manusia berada di titik terendah di dalam kisah hidupnya, dan tidak selamanya juga manusia berada di puncak kehidupannya. Di setiap sudut di bawah kolong langit ini, berbagai pemimpin pun silih berganti.
Sehebat apapun seorang pemimpin, seberapa dicintainya pun seorang pemimpin oleh para pengikutnya, pada akhirnya juga harus turun dan diganti oleh pemimpin lainnya. Pemimpin yang hebat juga pernah mengalami kegagalan, tetapi dia belajar dari kegagalan tersebut untuk menjadi lebih baik lagi. Pemimpin yang baik tidak boleh takut tersaingi oleh generasi yang lebih muda, tetapi harus mampu mempersiapkan calon pemimpin berikutnya yang akan menggantikan dirinya.
Pada kitab Ulangan pasal 31 ini kita melihat peristiwa di mana Musa bersiap menyerahkan kepemimpinannya kepada Yosua. Musa memberikan motivasi kepada Yosua agar memiliki hati yang kuat dan teguh dalam melaksanakan tugasnya untuk memimpin bangsa Israel. Musa menghibur Yosua bahwa dia tidak akan memimpin sendiri, tetapi ada Tuhan yang akan menyertai dia dan seluruh bangsa Israel untuk masuk ke dalam Tanah Perjanjian.
Musa juga memperingatkan seluruh bangsa Israel agar tetap taat dan setia kepada Allah serta tidak melupakan untuk memperkatakan hukum Taurat di depan seluruh bangsa Israel agar mereka semua dapat mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan dan melakukan segala perkataan hukum Taurat tersebut. Hal ini agar mereka tetap ingat ketika mereka mengalami peristiwa pahit di padang gurun pada saat mereka melupakan perintah Tuhan sehingga mereka dapat introspeksi diri dari peristiwa tersebut dan bisa hidup lebih baik dengan taat dan setia kepada Tuhan ketika memasuki Tanah Perjanjian.
Sahabat Alkitab, belajarlah dari sejarah agar dapat menetapkan arah, bacalah Alkitab agar langkah kita pun tegap.
Salam Alkitab Untuk Semua.