Daniel memberikan sebah teladan hidup yang menarik di dalam perikop ini, yaitu sebuah praktik puasa sebagai tanda penyesalan diri atas pengelihatan yang ia dapatkan, khususnya terkait kesusahan besar di masa mendatang. Memang tidak dijelaskan secara rinci mengenai kesusahan yang dimaksudkan dalam kitab Daniel, namun apa pun yang Daniel dapatkan dalam pengelihatannya, kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa hal tersebut menjadi pengalaman yang menimbulkan syak pada diri Daniel. Itulah yang membuat Daniel berkabung dan berpuasa selama 3 minggu penuh.
Perkabungan dan puasa yang dilakukan Daniel rupanya sekaligus menjadi bentuk persiapan untuk mengalami peristiwa besar berikutnya, yakni kedatangan utusan Allah yang akan memberikan pewahyuan kembali kepada Daniel. Sampai saat ini, kita sudah melihat bagaimana Daniel berulang kali mendapatkan wahyu yang disampaikan langsung oleh utusan Allah yang dikenal sebagai Gabriel. Berulang kali juga kita melihat bagaimana Daniel selalu memberikan tindakan dan waktu khusus untuk mempersiapkan dirinya dalam menyambut dan mengalami firman Tuhan yang disampaikan kepadanya.
Sahabat Alkitab, Daniel telah memberikan telada dalam hidup beriman yang masih sangat relevan untuk kita maknai dan kita lakukan di masa sekarang. Persiapan dan menyambut dan mengalami firman Tuhan adalah hal yang sangat penting untuk kita terapkan dalam hidup beriman. Bagi anda yang bekerja atau bersekolah, seringkali semua rutinitas pekerjaan itu telah mencuri ketenangan hati untuk mengalami firman Tuhan. Bagi anda yang beraktivitas di rumah, tidak jarang segala aktivitas telah menyita perhatian dan hati anda terhadap kebenaran firman-Nya. Itulah sebabnya, kita perlu memberikan waktu, perhatian dan hati yang benar-benar terarah untuk menerima serta mengalami firman Tuhan sehingga segala kebenaran yang ada di dalamnya dapat meresapi hidup serta mewujud dalam kehidupan kita sehari-hari.
Salam Alkitab Untuk Semua