Puji-pujian Menguatkan Hati Yang Gentar

Renungan Harian | 7 Maret 2022

Puji-pujian Menguatkan Hati Yang Gentar

Apakah anda pernah mengalami ketakutan yang begitu hebat? Atau, anda pernah mengalami kecemasan yang mengganggu jalannya pikiran serta membuat anda tidak dapat berpikiran dengan jernih? Apa yang anda lakukan? Pertanyaan-pertanyaan itu, menjadi ajakan bagi setiap kita untuk mendalami kembali perihal hubungan antara kita dengan TUHAN. Kita akan merefleksikan kesaksian iman seorang Daud untuk menjadi bekal pembelajaran iman bagi setiap kita dalam menghadapi ketakutan dan kecemasan yang menggentarkan hati.

 

Kondisi dengan hidup dalam ketakutan dan kecemasan yang begitu besar pernah dialami oleh Daud, tepatnya ketika ia berhadapan dengan Abimelekh sebagai lawan politik. Kita dapat menemukan catatan mengenai pengalaman Daud ini di dalam 1 Samuel 21:10-15 dengan penggunaan nama yang berbeda dari Abimelekh, yaitu Akhis sebagai raja kota Gat. Pertemuan Daud dengan Akhis atau Abimelekh menjadi titik lain dalam pengembaraannya sebagai seorang pelarian politik dari Saul. Ia bermaksud melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya dari amarah Saul yang begitu besar terhadapnya. Namun, belum lagi ketakutan itu hilang, Daud harus mengalami kondisi yang semakin memperburuk kehidupannya, yakni pertemuan dengan raja dari bangsa yang menjadi lawan Israel.

 

Di tengah kondisi itulah kita melihat Daud mengambil keputusan untuk berpura-pura tidak waras agar ia tidak dikenal sebagai seorang tokoh pahlawan perang dari Israel, bangsa lawan Filistin yang beberapa waktu lalu telah membunuh Goliat, pahlawan perang yang gagah perkasa. Namun, di dalam ketakutan dan kecemasan yang begitu hebat, Daud justru meluapkan keimanannya dalam syair yang penuh harap dan ketergantungan akan TUHAN. Mengapa ia melakukannya? Karena Daud sadar bahwa pujian kepada TUHAN menjadi jalan terbaik untuk menguatkan hati yang gentar akibat ketakutan dan kecemasan dalam menghadapi realita kehidupan.

 

Sahabat Alkitab, biarlah pengalaman Daud dan mazmur yang ia tulis dalam ayat 1-8 ini menjadi ajakan bagi setiap kita untuk menghadapi ketakutan dan kecemasan dengan puji-pujian kepada TUHAN. Setiap puji-pujian yang kita nyanyikan bagi TUHAN tidak hanya berfungsi sebagai ungkapan iman kepada-Nya tetapi juga pada saat yang sama menjadi cara TUHAN untuk menguatkan hati yang gentar. Daud berkata, “Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!”

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia