Hampir semua orang tentu akan sangat senang jika diperlakukan jujur, bukan terus dibohongi. Melalui sebuah kejujuran yang diberikan kepadanya, seseorang cenderung mudah merasa dihargai oleh orang tersebut. Itulah mengapa, keterbukaan atau kejujuran menjadi aspek penting dalam setiap model relasi manusia, entah dalam lingkup pertemanan, keluarga, berumah tangga maupun pekerjaan. Sebaliknya, perilaku tidak jujur justru cenderung mengganggu berbagai bentuk relasi yang manusia miliki.
TUHAN pun memberikan teladan keterbukaan dalam relasi yang Dia bangun dengan Abraham. Kehadiran ketiga orang asing di tengah perkemahan Abraham, pertama-tama dimaksudkan untuk menyampaikan pesan penggenapan janji TUHAN bagi Abraham dan Sara. Namun, ketiga orang asing itu, yang ternyata adalah Malaikat TUHAN, juga memiliki tugas untuk melakukan keputusan TUHAN terhadap kota Sodom dan Gomora. Meski demikian, perihal nasib kota Sodom-Gomora bukanlah prioritas utama dari ketiganya untuk disampaikan kepada Abraham. Hal ini tergambar dengan jelas pada ayat 17, yakni ketika TUHAN merasa ‘terbeban’ jika tidak memberitahukan keputusan-Nya tersebut kepada Abraham. Alhasil, TUHAN segera memberitahukan segala tindakan yang akan Dia lakukan terhadap kota Sodom dan Gomora.
Sahabat Alkitab, perikop ini merupakan bukti naratif mengenai aksi TUHAN yang tidak pernah tanggung dalam membangun relasi dengan umat-Nya. Bahkan, perlakuan TUHAN terhadap Abraham dalam narasi ini juga menunjukkan ketapa berharganya Abraham di hadapan TUHAN. Itulah mengapa, meski Dia ada TUHAN yang tidak dapat dibandingkan dengan Abraham, TUHAN tetap memilih untuk tampil ‘apa adanya’ di hadapan Abraham. Sikap keterbukaan inilah yang menjadi simbol kemurnian relasi yang TUHAN bangun dengan Abraham dan tentu dengan seluruh umat-Nya. Pertanyaannya sekarang adalah apakah kita sudah cukup jujur kepada TUHAN? Apakah kita sudah cukup terbuka di hadapan-Nya? Apakah kita sedang membangun relasi yang penuh keterbukaan dengan suami/istri, anak, orang tua, teman atau justru kita sedang menumpuk beragam rahasia bahkan kebohongan di dalamnya? Kemudian, apakah kita juga sudah menampilkan ‘sisi asli’ diri kita di hadapan orang lain? Selamat membangun keterbukaan dalam setiap aspek kehidupan anda.