Pada kelima ayat ini, kita menemukan daftar dari tindakan yang dikategorikan sebagai manifestasi keinginan daging dan perbuatan Roh. Masing-masing kategori memiliki bentuk sikap hidup yang terukur dan dapat dibuktikan, bukan sekadar konsep belaka yang abstrak. Meski demikian, kita pun perlu mengakui bahwa tidak semua daftar perbuatan Roh itu tergolong mudah untuk diwujudkan. Padahal secara jumlah dari daftar yang diberikan oleh Paulus tersebut, perbuatan Roh lebih sedikit dibanding bentuk keinginan daging.
Setelah memberikan beragam pesan yang tergolong sangat konseptual mengenai signifikansi iman kepada Kristus sebagai esensi hidup menjadi umat Tuhan, kini Paulus memberikan wejangan yang lebih pragmatis. Hal ini ditunjukkan dengan kemunculan daftar perbuatan keinginan daging dan perbuatan Roh. Seluruh daftar itu berisikan bentuk-bentuk perilaku yang mudah ditemui dalam budaya hidup manusia, secara khusus dalam kehidupan jemaat di Galatia pada masa itu. Namun, Paulus mengingatkan mereka bahwa tidak semua perbuatan atau kebiasaan yang dianggap ‘lumrah’ adalah baik dan benar di hadapan Tuhan. Melalui daftar ini Paulus juga sedang menunjukkan bahwa ada daftar perbuatan yang lebih relevan, tepat dan esensial untuk dilakukan oleh setiap umat Tuhan.
Sahabat Alkitab, mengetahui apa yang baik tidak sama dengan mampu melakukannya dan menyadari kesalahan tidak sama dengan telah meninggalkannya. Kemunculan daftar perbuatan daging dan perbuatan Roh yang Paulus berikan kepada jemaat di Galatia juga dapat kita jadikan cermin untuk melihat kualitas diri sendiri dalam menjalani peran sebagai umat Tuhan. Mungkin saja, ada di antara kita yang sudah menjadi pengikut Kristus lebih dari 5 tahun, 10 tahun, 20, tahun, dan 40 tahun sehingga mendengarkan pengajaran tentang apa yang baik dan benar di hadapan Tuhan bukan lagi menjadi pengalaman yang baru. Namun, pengalaman itu juga perlu kita sertai dengan kemampuan diri untuk mewujudkannya. Jadi, sampai saat ini, apakah anda lebih banyak menuruti keinginan daging atau keinginan Roh?
