Tindakan nabi Natan dalam perikop ini telah menunjukkan bahwa ia memiliki peran yang tidak sekadar menjadi pengantar perkataan Tuhan, melainkan juga telah menjadi semacam penasihat kerajaan. Paling tidak, peran Natan dalam menjadi penasihat terwujud di dalam garis keturunan keluarga Daud pada sisi Salomo. Hal ini bukanlah sekadar langkah politis Natan untuk memihak kepada keluarga Salomo, melainkan juga berlandaskan rancangan Tuhan terkait masa depan kerajaan Israel. Natan bisa saja berlaku acuh-tak acuh terhadap intrik kerajaan di antara keluarga Daud. Namun, sungguh nampak bahwa peranannya sebagai seorang nabi telah menaruh beban moralitas dan iman yang lebih pada diri Natan, sehingga ia harus mengambil sikap untuk menyuarakan rancangan Tuhan.
Natan telah bertindak sebagai seseorang yang mau mengupakan rancangan Tuhan. Tindakan ambisius Adonia yang mengangkat dirinya sendiri sebagai raja bagi orang Israel merupakan ‘riak’ yang berusaha mengganggu rancangan Tuhan atas masa depan kerajaan Israel. Sebagai seorang nabi, Natan pun tentu menyadari akan hal tersebut. Itu pula sebabnya, Natan menemui Batsyeba guna memberikan nasihat agar perempuan yang adalah ibu dari Salomo itu pergi menemui Daud untuk melakukan sebuah dialog politis dalam ikatan keluarga yang juga terkait dengan rancangan Tuhan atas umat-Nya. Dengan kata lain, Natan telah berjuang untuk menjalankan rancangan Tuhan dan tidak memilih menyerah dengan membiarkan rancangan Tuhan diganggu tanpa adanya upaya yang berarti darinya.
Sahabat Alkitab, permenungan pada hari ini tidak sekadar mengajarkan kita hubungan antara kesadaran iman dalam persoalan-persoalan politis yang tidak jarang menuntut adanya pemenuhan tanggung jawab moral dari seluruh umat Tuhan. Namun, pada hari ini kita pun diajarkan mengenai pentingnya pemenuhan kualitas iman dalam beragam situasi kehidupan yang tidak jarang justru bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran firman Tuhan itu sendiri. Sebagai umat Tuhan, kita memiliki tanggung jawab untuk mengkalibrasikan situasi hidup yang kacau dengan nilai-nilai kebenaran firman Tuhan melalui segala perilaku hidup keseharian.