Cuplikan bacaan ini merupakan bagian dari catatan sejarah mengenai momen-momen awal terjadinya perpecahan di tengah bangsa Israel yang akan berujung pada terbelahnya mereka ke dalam dua kerajaan. Rehabeam, sang raja baru harus menghadapi persoalan yang tidak dapat dipandang remeh. Keluhan mengenai beban kerja yang disampaikan oleh rakyat dibawah kepemimpinan Yerobeam telah menunjukkan beberapa hal, yakni: pertama, Salomo dengan segala popularitasnya sebagai seorang raja tetap memiliki ‘celah’ dalam kepemimpinan yang menjadi momok bagi rakyatnya sendiri; kedua, Yerobeam merupakan musuh politik dari Salomo yang menggunakan keluhan rakyat untuk melangsungkan strategi perlawanannya terhadap keluarga kerajaan. Semua itu pun berpotensi menimbulkan konflik besar yang kemudian hari memang menjadi kenyataan hingga berujung pada perpecahan kerajaan di tengah bangsa Israel itu sendiri.
Momen dialog antara sang raja baru dengan rakyatnya ini pun menunjukkan bahwa Rehabeam harus menghadapi kenyataan yang tidak mudah di masa-masa awal kepemimpinannya. Bahkan, tanpa adanya pengalaman kepemimpinan yang memadai ia harus menyelesaikan permasalahan yang ‘diwarisi’ oleh ayahnya. Namun, itulah kenyataan yang harus dihadapi dan disikapi oleh Rehabeam. Mau-tidak mau, suka-tidak suka, Rehabeam harus mengambil sikap terhadap persoalan tersebut. Namun, nampaknya memang Rehabeam sendiri belum menyadari betapa penting dan berpengaruhnya situasi tersebut terhadap masa depan kerajaannya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Sahabat Alkitab, di sepanjang perjalanan hidup ini kita tentu akan menemui beragam situasi dan kondisi hidup, entah yang dapat kita duga maupun tidak. Bahkan, tidak jarang pula kita berjumpa dengan momen-momen yang begitu mengejutkan hingga membuat kita kebingungan dalam bersikap. Namun, bagaimanapun semua itu adalah bagian dari kenyataan hidup yang perlu kita hadapi dengan sikap teguh, prinsip dan visi yang jelas. Berbagai situasi mengejutkan yang muncul dalam hidup memang tidaklah menyenangkan untuk dialami, apalagi ketika semua pengalaman itu membawa beragam risiko besar bagi kehidupan kita. Namun, sebagai umat Tuhan yang selalu berpegang teguh pada janji Tuhan dan berserah dalam bimbingan hikmat-Nya, kita percaya bahwa kita tidak berjalan serta bergumul sendirian. Oleh sebab itu, kita perlu mengambil sikap dalam penyerahan diri kepada Tuhan agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan dan pada saat menghadapi setiap momen besar dalam hidup.